NGAWI, BANGSAONLINE.com - Tugas berat harus dilakukan oleh KPU Ngawi, khususnya Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih terkait dengan kesuksesan dan keberhasilan pelaksanaan Pilkada 2020 mendatang.
Dari Rp 39 miliar dana hibah untuk pelaksanaan Pilkada 2020 mendatang yang diterima KPU Ngawi, ternyata hanya Rp 1,2 miliar untuk pos anggaran dari Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. Dengan minimnya pos anggaran tersebut, Divisi Sosialisasi harus memutar strategi untuk dapat menggelar pelaksanaan pilkada dengan sukses.
Baca Juga: Logistik Pilbup-Pilkada 2024 Lengkap, Polres Ngawi Perketat Penjagaan Gudang KPU
Rencananya, Divisi Sosialisasi akan memanfaatkan bende sebagai sarana mempublikasikan dan menyosialisasikan tahapan-tahapan pilkada. Hal tersebut masih dianggap relevan dan efektif untuk melaksanakan sosialisasi di saat pandemi berlangsung.
"Jadi, dengan anggaran yang ada, kita harus memanfaatkan sarana dengan efisien dan efektif, yaitu dengan bende oleh PPS yang ada," jelas Sudarsono, Komisioner Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Ngawi kepada BANGSAONLINE.com.
Sudarsono menilai, melakukan pengumuman secara keliling lebih efektif dibandingkan dengan pengumpulan masa. Sedangkan jika memakai media massa, biayanya besar dan tidak dapat mencakup ke seluruh wilayah di Kabupaten Ngawi.
Baca Juga: Hampir Seluruh Logistik Kebutuhan Pilkada Serentak Tiba di Gudang KPU Ngawi
"Dengan keadaan pandemi dan anggaran yang minim, kita harus dapat mensukseskan pilkada dengan calon tunggal ini. Ini merupakan tugas berat," terangnya.
Diharapkan dari peran media dalam partisipasinya menyukseskan Pilkada 2020 sangat dibutuhkan. Untuk hal tersebut dari KPU Ngawi akan lebih sering menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menerima masukan dari awak media.
"Mungkin kita akan sering menggelar FGD untuk menerima masukan dari teman-teman media," pungkas Edi Sukamto, Sekretaris KPU Ngawi. (nal/ian)
Baca Juga: Polres Ngawi Terima Bantuan Motor Dukung Pemilu Damai 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News