Lebih Didengar Ketimbang Dokter, Mahfud MD Minta Kiai Kampanyekan Protokol Kesehatan Covid-19

Lebih Didengar Ketimbang Dokter, Mahfud MD Minta Kiai Kampanyekan Protokol Kesehatan Covid-19 Mahfud MD. Foto: IST

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, mengunjungi kampung halamannya di Pulau Madura, Jawa Timur, Minggu (4/10). Setiap kali ke Madura, Mahfud MD memang selalu menyempatkan diri sowan ke pondok (Ponpes).

Kali ini, Mahfud menyambangi Ponpes Annuqayah Guluk-guluk, Sumenep. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini meminta kiai dan santri untuk mengajak mereka mengampanyekan protokol kesehatan.

Baca Juga: Mahfud MD: Seharusnya Polisi Tak Sungkan Periksa Budi Arie, karena Jantung Persoalan

Mahfud yang pernah nyantri di salah satu ponpes di Madura ini mengerti peran penting kiai dan di kalangan masyarakat Madura. Di Madura, kiai memegang peran yang amat penting tidak hanya di pondok, tapi di juga di masyarakat. Dengan ketokohan, teladan, serta ilmu yang dimiliki, santri dan masyarakat Madura pada umumnya tunduk dan patuh pada kiai.

"Saya mohon kepada kiai, sampaikan ke santri dan masyarakat ke sekitar . Karena yang didengar masyarakat itu kiai, daripada dokter. Kalau saya datangkan dokter banyak yang gak percaya. Masyarakat banyak takut pada kiai daripada kepada polisi. Karenanya, saya mengajak kiai dan untuk berkampanye protokol kesehatan," ungkap Mahfud di depan hadirin.

Kehadiran Mahfud di salah satu pondok tertua di Madura ini disambut hangat para ulama, tokoh masyarakat, dan aparat pemerintah.

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Acara di ponpes yang didirikan KH. Moh. Syarqawi pada tahun 1887 ini berlangsung dengan protokol kesehatan ketat. Jarak antara satu dengan yang lain berjauhan. Seluruh santri, pengurus dan kiai di ponpes ini memakai masker dan dirapid test.

Mahfud MD menegaskan, para ulama dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya . Diketahui, data Gugus Tugas Jawa Timur, Kabupaten Sumenep saat ini masih berstatus merah, karena protokol kesehatan belum sepenuhnya dijalankan dengan baik.

Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur ini berharap, Ponpes Annuqayah dengan enam ribu lebih santri yang dimilikinya menjadi contoh dan garda terdepan dalam menekan angka penyebaran di Madura. Sebab, virus ini tak pilih-pilih dalam menginfeksi orang.

Baca Juga: Luruskan Penyebutan Hakim dalam Tap MPRS, Mahfud MD: Yang Mulia atau Yang Memalukan?

"Corona menyerang siapa saja. Nggak memilih orang yang ke masjid atau ke gereja. Korona ini gak punya partai, PKB ya kena, Golkar ya kena, PPP ya kena. Di Iran, karpetnya banyak virus, korban jiwanya juga banyak," kata Mahfud.

"Oleh sebab itu, kita tunggu vaksin, kalau sakit ada gejala covid lapor ke bupati, jangan takut. Mohon maaf tadi sebelum masuk ke sini semua di-rapid test, bukan kita sombong tapi untuk menyelamatkan banyak orang ini," tandasnya.

Di Ponpes Annuqayah, Mahfud juga mengadakan sarasehan ulama dan tokoh masyarakat dengan tema Radikalisme Sekulerisme dan Agama Tantangan Bagi Indonesia Maju. Usai menyambangi Ponpes Annuqayah, Mahfud bersama rombongan melanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Amien, Prenduan, Sumenep. (tim)

Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO