Buntut Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19 di Probolinggo, 42 Warga Di-Tracing

Buntut Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19 di Probolinggo, 42 Warga Di-Tracing Petugas melakukan rappid test pada salah seorang warga di balai desa Gunggungan Lor, Probolinggo.

PROBOLINGGO BANGSAONLINE.com - Pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 dan pelemparan mobil ambulans oleh sejumlah warga di Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, berbuntut panjang.

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat langsung melakukan tracing massal terhadap 42 warga. Tidak hanya itu, ke 42 warga itu langsung dilakukan rapid test.

Baca Juga: Diperpanjang, Ugas Irwanto Tetap Jadi Pj Bupati Probolinggo

Tracing yang dilakukan Satgas dilakukan di Balai Desa Gunggungan Lor dengan melibatkan sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP.

Seperti diketahui, tracking massal satgas ini merupakan sebuah buntut dari perebutan jenazah Musolli oleh warga dan kerabat dari petugas pada Minggu (4/10) lalu. Proses pemakaman jenazah yang sedianya akan dilakukan sesuai protokol Covid-19, akhirnya dibatalkan.

Oleh warga dan kerabat, peti jenazah dibongkar dan dimakamkan di luar prosedur protokol Covid-19. Belakangan, hasil tes usap (swab) Musolli diketahui positif Covid-19, sehingga tracing massal dilakukan.

Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Apresiasi Program TMMD

Dari pantauan di Desa Gunggungan Lor, seluruh petugas gabungan dikerahkan untuk mengantisipasi perlawanan warga. Tim dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP berjaga-jaga di tiap-tiap jalan dan gang-gang di desa setempat. Sementara, konsentrasi petugas menyatu di balai desa. Ada sekitar 100 petugas keamanan yang dikerahkan.

Koordinator Penegakan Hukum Satgas Covid 19, Ugas Irwanto mengatakan, 42 warga tersebut menjalani rapid test antigen dengan akurasi 90 persen.

"Kalau hasilnya reaktif, kita lanjutkan dengan swab. Kalau non reaktif, ya kita pulangkan," terang Ugas saat meninjau pelaksanaan tracing massal.

Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Sidak 4 Titik Gedung Serba Guna dan Pusat Oleh-Oleh

Ugas menyebut, 42 warga dan kerabat yang kontak langsung semuanya non reaktif. "Hasilnya semua non reaktif. Alhamdulillah tidak sampai menular," katanya. (ndi/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO