Tangis Massal Warnai Prosesi Minta Maaf Para Pelajar yang Ikut Demo

Tangis Massal Warnai Prosesi Minta Maaf Para Pelajar yang Ikut Demo Para pelajar sedang menagis di pangkuan orangtuanya masing-masing, tanda penyesalan mereka yang begitu mendalam. foto: YUDI A/ HARIAN BANGSA

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada 58 pelajar yang terlibat aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, di Lapangan SMP 1 , Senin (19/10). Risma juga meminta kepada para pelajar untuk meminta maaf sembari sujud di kaki orang tua masing-masing.

Anak-anak itu pun kemudian menangis sembari bersimpuh di pangkuan orang tuanya masing-masing yang tepat berada di barisan belakang para pelajar. Para orang tua pun tak kuat menahan tangis permohonan maaf anaknya. Sehingga juga ikut menangis haru dan bangga karena anaknya sudah meminta maaf atas perbuatannya.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

Setelah meminta maaf kepada orang tuanya, Risma juga meminta anak-anak itu untuk meminta maaf kepada para guru dan kepala sekolah yang mendampingi mereka saat itu. Para guru pun ikut terharu melihat mereka meminta maaf sambil menangis.

Usai prosesi permintaan maaf, Risma kembali membakar semangat belajar para pelajar untuk tidak mudah putus asa demi mengejar masa depannya kelak. Bahkan, Wali Kota Risma juga memotivasi anak-anak itu dengan menunjukkan beberapa foto anak yang saat ini sudah berhasil meskipun berasal dari keluarga kurang mampu.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

“Ini bukti bahwa semuanya berhak berhasil dan semuanya berhak sukses. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, tidak ada yang tidak bisa asal kita mau. Anak-anak ini juga berasal dari keluarga yang tidak mampu, tapi berkat kegigihannya mereka sekarang bisa sukses dan berhasil, kalian juga bisa seperti mereka,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mengajak pada pelajar itu untuk terus semangat mengejar mimpi dan cita-citanya. Bahkan, ia juga mengajak untuk membuktikan bahwa anak-anak berhak berhasil dan berhak sukses.

“Ayo bangkit. Ayo semangat kejar mimpi kalian. Ayo kita buktikan bahwa kalian semua adalah cucu dan cicit para pejuang yang tidak gampang menyerah dan tidak kenal kata menyerah. Tunjukkan pada dunia bahwa kalian bisa berhasil dan sukses,” tegasnya.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Selain itu, Wali Kota Risma juga meminta kepada anak-anak itu untuk selalu dekat dengan orang tuanya masing-masing. Apalagi, surga berada di bawah telapak kaki ibu, sehingga Wali Kota Risma meminta anak-anak itu untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

“Jadi, mulai sekarang kalian harus dekat dengan orang tua kalian masing-masing, karena kita akan berhasil dan sukses jika mendapatkan restu dari orang tua,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan protes keras kepada siapapun yang telah melibatkan anak-anak dalam demo anarkis. "Saya protes keras karena melibatkan anak-anak dalam kejadian kemarin. Karena mereka belum mengerti apa-apa. Melibatkan mereka sama juga dengan mengeksploitasi anak,” terangnya.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh warga Kota untuk menjaga anak-anak supaya tidak lagi terlibat dalam demo anarkis. Dengan cara itu, ia berharap bisa melindungi anak-anak dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Andi Budi, salah satu orang tua yang mendampingi anaknya mengikuti pengarahan itu mengatakan bahwa motivasi dan pengarahan dari Wali Kota Risma ini sangat luar biasa. Sebab, di era saat ini sangat jarang anak meminta maaf sambil bersujud di kaki orang tuanya.

“Saya sampai ikut terharu dan nangis tadi, karena anak saya jarang-jarang seperti itu. Tapi, karena mendapatkan motivasi dari Bu Risma, akhirnya anak saya dan anak-anak yang lain bisa meminta maaf sampai seperti itu, saya sangat senang dan terharu,” katanya sambil mengusap air matanya.

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

Pemberian pengarahan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Saat memasuki halaman sekolah, para pelajar, guru, kepala sekolah, wali murid serta tamu-tamu lain harus mencuci tangan terlebih dahulu di wastafel yang telah disediakan.

Kemudian, ada petugas yang melakukan pengecekan suhu tubuh dengan thermo gun. Setelah itu, mereka lalu masuk ke dalam bilik disinfektan satu per satu, baru menuju ke tempat acara. Di lokasi acara juga dilengkapi dengan kipas angin besar yang mengeluarkan cairan. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO