KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-VI tahun 2020 di Kota Batu yang digelar di Alun-alun Kota Batu, Kamis (22/10) pagi, berlangsung sederhana.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko yang menjadi inspektur upacara mengajak para santri bersyukur karena sudah memiliki hari istimewa, yakni Hari Santri Nasional sesuai Peraturan Presiden nomor 22 tahun 2015 yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.
Baca Juga: KPU Kota Batu Mulai Distribusi Logistik Pilkada 2024 dengan Pengawalan Ketat
Dewanti Rumpoko juga mengingatkan pentingnya protokol kesehatan di lingkungan pondok pesantren karena sangat rentan dalam penyebaran Covid-19. Sebab, dalam budaya pesantren, jalinan komunikasi antar santri sangat dekat.
Namun, dia bersyukur dari berbagai kasus Covid-19 yang muncul di pondok pesantren, semuanya bisa diatasi. "Kemampuan pondok pesantren mengatasi kasus Covid-19 ini tidak lepas dari kekhasan yang ada di pondok, di antaranya kepatuhan dan kedisiplinan para santri," ujarnya.
Baca Juga: Praktik Dugaan Money Politic Mulai Santer di Kota Batu, Bawaslu Beri Peringatan Tegas
Dalam Apel HSN di Kota Batu, juga dibacakan ikrar santri dan naskah resolusi jihad NU oleh Ketua PCNU Kota Batu, H. Budiono dan penyerahan hadiah lomba-lomba.
Sementara M. Agus Haryanto, Ketua Pelaksana Peringatan HSN mengatakan, kegiatan perayaan HSN tahun ini dilaksanakan secara sederhana karena bersamaan dengan pandemi Covid-19. Apel HSN di Kota Batu hanya diikuti 170 undangan, yang terdiri dari 80 santri dan selebihnya undangan umum.
"Jika tahun kemarin HSN diperingati dengan apel akbar di stadion, kali ini hanya apel di Alun-alun Kota Batu. Bahkan, sejumlah acara akbar seperti jelajah santri dan pawai santri kami tiadakan karena ada Covid-19," ujar M. Agus Haryanto yang juga Wakil Ketua PCNU Kota Batu.
Baca Juga: Gelar Sosialisasi Pemungutan, Hitung dan Rekapitulasi Suara, Ini Harapan KPU Kota Batu
Hal senada juga diungkapkan Imron Fathoni, S.H.I., Ketua Pokja Pondok Pesantren Kota Batu. Ia mengatakan, panitia hanya menggelar lomba pesantren tangguh yang diikuti 34 pondok pesantren dan lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub (MQK) yang diikuti 100 peserta dari perwakilan ponpes di Kota Batu karena masih pandemi Covid-19. (asa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News