KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Komisi C DPRD Kota Batu mendukung niat Komunitas Rental Mobil (Korembi) Korwil Batu berkolaborasi dengan pengelola bus DAMRI angkutan wisata yang ada di Kota Batu. Komisi yang salah satunya membidangi perhubungan ini menilai, kolaborasi ini sangat menguntungkan kedua belah pihak agar tidak terjadi gesekan.
“Kolaborasi sangat menguntungkan jangan sampai ada gesekan. Kolaborasi berbagi peran seperti jam operasional dan jalur bus DAMRI harus disertai komitmen juga,” ujar Khamim Tohari, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Jumat (6/11/2020).
Baca Juga: Daftar Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Empat Anggota DPRD Kota Batu Di-PAW
Saat ini, kurang lebih ada 6-7 armada bus DAMRI yang melaju di Kota Batu. Ia tak ingin ada tambahan armada maupun tujuan lain, selain Wisata Bromo.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Machmud. Ia meminta ada penentuan jam operasional serta pelarangan mengangkut penumpang selain di Terminal Kota Batu.
“Semisal mengangkut penumpang di Pertigaan Pendem itu tidak boleh. Nah misal, kalau di Singosari ngangkut, itu nggak tahu lagi, karena sudah di luar Kota Batu,” terang Didik.
Baca Juga: Masuk Batas Waktu dari Satpol PP, Sejumlah PKL Sultan Agung Kota Batu Enggan Bongkar Kios
Pihaknya juga memberi masukan kepada Disparta Kota Batu agar bisnis travel wisata dilibatkan untuk mengantarkan pengunjung ke desa-desa wisata. Apalagi saat ini Disparta Kota Batu rutin tiap bulan menggelar event untuk menggeliatkan desa wisata. “Ini kolaborasi yang bagus sekali,” imbuh dia.
Kolaborasi lainnya, yakni bisa sebagai kendaraan jemputan bagi calon penumpang DAMRI yang ada di desa/kelurahan Kota Batu. Calon penumpang itu dapat memanfaatkan kendaraan milik travel untuk menuju Terminal Kota Batu, sebagai lokasi mangkal bus DAMRI.
“Bentuk kerja sama ini harus dipikirkan secara matang, nggak boleh terlalu gegabah,” saran Ketua Fraksi Golkar itu.
Baca Juga: Potensi Wisata dan Ekonomi Lokal Meningkat, Kota Batu Jadi Sorotan ASEAN
Sementara itu, Anggota Komisi C dari Fraksi PKS, Muhammad Chaerul memiliki persepsi jika keberadaan DAMRI di Kota Batu, secara langsung akan menjadi pesaing pihak travel. “Mereka muncul ketika pelaku usaha wisata mulai mencoba bernapas. Harusnya memang ada izin dan sosialisasi,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, para pelaku travel wisata Kota Batu yang tergabung dalam Komunitas Rental Mobil (Korembi) Korwil Batu telah melakukan audiensi bersama Komisi C DPRD Kota Batu, Selasa (3/11/2020) lalu, yang dihadiri pula oleh pihak Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan Kota Batu.
Ketua Korembi Korwil Batu, Zainudin berharap, keberadaan DAMRI di Kota Batu tak menciptakan benturan dengan pelaku usaha biro perjalanan atau travel wisata maupun pemandu wisata, sehingga tak mengganggu sumber pendapatannya.
Baca Juga: Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Batu akan Konsisten Perjuangkan Kepentingan Rakyat
Sebaliknya, Korembi ingin berkolaborasi dengan program-program yang dimiliki perusahaan BUMN itu. Semisal tidak membuka produk paket travel wisata, hanya sebatas pada layanan transportasi. Karena DAMRI ini hanya sebagai kendaraan perintis saja.
“Kami ingin berkolaborasi dengan DAMRI jangan sampai berbenturan dengan orientasi pelaku travel wisata ini,” tutur Zainudin.
Di hadapan legislatif serta Dishub dan Disparta Kota Batu, Zainudin menyarankan agar DAMRI tak menaikkan penumpang selain di Terminal Batu sebagai titik keberangkatan. Serta jam operasionalnya juga ditentukan dalam menjaga travel wisata.
Baca Juga: Politikus PKB Kota Batu Beri Ucapan Selamat kepada KH Ma'ruf Amin dan Gus Muhaimin
“Jadi batas-batasnya yang sudah ditentukan harus diperjelas. Agar nanti tidak muncul rasa tersaingi di benak kendaraan umum maupun pelaku travel wisata,” harapnya. (asa/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News