Dinas Pendidikan dan Kesehatan Digelontor Ratusan Miliar, Tapi IPM Bangkalan Tetap di Ranking 37

Dinas Pendidikan dan Kesehatan Digelontor Ratusan Miliar, Tapi IPM Bangkalan Tetap di Ranking 37 Drs. Mohni, M.M., Wakil Bupati Bangkalan, saat diwawancarai usai mengikuti Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap nota pengantar RAPBD TA 2021.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama 10 tahun ini tidak ada perubahan yang signifikan. Rata-rata hanya naik 0,4 poin setiap tahun. Karena itu,  hanya berkutat di peringkat 37 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur selama satu dekade belakangan, yakni 2010-2019. 

Berdasarkan data BPS , poin IPM tahun 2010 di angka 57,23. Kemudian tahun 2011 (58,63), 2012 (59,65), 2013 (60,19), 2014 (60,71), 2015 (61,49), 2016 (62,06), 2017 (62,30), 2018 (62,87), dan 2019 (63,79).

Hal ini tidak berbanding lurus dengan anggaran yang digelontorkan kepada Dinas Pendidikan dan Kesehatan. Dua OPD itu setiap tahunnya mendapatkan anggaran paling besar.

Berdasarkan Nota keuangan tahun 2020, Dinas Pendidikan dan Kesehatan kurang lebih mendapatkan anggaran Rp. 850 miliar. Sementara di R-APBD 2021 dialokasikan Rp. 840 miliar atau setara 37 persen dari R-APBD TA 2021 sebesar Rp 2.279 Triliun.

Sementara Wakil Bupati Mohni mengakui masih rendahnya IPM Kabupaten . Ia berharap, ke depan IPM dapat ditingkatkan.

"IPM sama Kabupaten Sampang dalam kondisi yang sama. Mudah-mudahan bisa ditingkatkan di tahun depan, sama memang dengan Sampang," ujarnya.

Sekadar diketahui, IPM Kabupaten di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) TA 2020 ditargetkan berada pada level 64,42 poin. Sementara tingkat kemiskinan 17,9 persen, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) 4,1 persen. (uzi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO