GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Smelting bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik melakukan penanaman ratusan pohon langka di Taman Prambangan, Desa Prambangan, Kecamatan Kebomas, Sabtu (21/11/2020) pagi.
Kegiatan ini dihadiri Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Ketua DPRD Moh. Abdul Qodir, dan pejabat Forkopimda.
Baca Juga: Ketua BPD Roomo Gresik Menang Praperadilan atas Status Tersangka Korupsi Dana CSR Beras
Menurut Assisten Section Manager General Affairs PT Smelting, Indra Junor, penanaman ratusan pohon langka ini dalam rangka memperingati Hari Pohon se-Dunia (Internasional). Kegiatan ini juga bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) PT Smelting untuk menginisiasi Ruang Terbuka Biru (RTB) di Kabupaten Gresik.
"Penanaman pohon langka dan inisiasi RTB hanya sebagian dari program kepedulian Smelting yang pabriknya ada di Gresik. Kami akan terus berkomitmen melakukan konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati," ujar Indra.
Dikatakan dia, ratusan pohon langka itu di antaranya, pohon Kenitu, Nam Nam, Juwet, Mundu, Kawisto, Sawo, Matoa, Keppel, Keres, dan lainnya. RTB tersebut nantinya selain ditanami pohon langka, juga akan dilengkapi kolam yang berfungsi untuk resapan air di saat hujan, sekaligus berfungsi sebagai hunian untuk aneka ragam hewani.
Baca Juga: Kajari Gresik Sebut Sisa Anggaran CSR dari Perusahaan di Desa Roomo Tembus Rp11 Miliar
Sebelumnya, lanjut Indra kegiatan serupa pernah dilakukan Smelting saat mendapatkan tugas dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk menghijaukan lahan yang disiapkan untuk Bumi Perkemahan Pramuka di Desa Kambingan Kecamatan Cerme.
Saat itu, lanjut Indra, Gubernur bersama Bupati Gresik dan perwakilan pramuka memimpin penanaman sendiri dengan tujuan agar anak-anak pramuka mengenal keanekaragaman hayati.
"Di Gresik sendiri CSR Smelting untuk kegiatan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati tak hanya dengan menanam pohon langka, tapi juga menghijaukan hutan bakau di delta sungai Leweyan Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujungpangkah seluas 3,3 hektare," terangnya.
Baca Juga: PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan Terbaik Bidang Penanaman Modal dari Pemkab Gresik
Selain di Jawa Timur, kata Indra, di Jawa Barat Smelting bekerja sama dengan Taman Safari Bogor melakukan pembiakan Elang Jawa karena populasinya makin habis. "Hasil pembiakan Elang Jawa kelak akan dilepas di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Sukabumi," jelasnya.
Ditambahkan Indra, Smelting sebagai perusahaan pengolah bahan tambang konsentrat tembaga yang sahamnya dimiliki MMC (Mitsubishi Material Corporation) dari Jepang dan PT Freeport Indonesia bertekad terus menjaga kelestarian alam. Smelting sendiri merupakan smelter yang secara teknologi paling ramah lingkungan sedunia.
Tidak ada limbah yang terbuang dari proses peleburan dan pemurnian konsentrat tembaga hasil tambang dari PT Freeport Indonesia di Mimika Papua. Selain katoda tembaga, Smelting juga menghasilkan asam sulfat untuk Petrokimia Gresik dan biji besi untuk pabrik semen.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penyelewengan Dana CSR Beras: Kejari Gresik Periksa Kades Roomo, Sekdes Mangkir
"Limbah padat maupun cairnya menjadi produk yang bermanfaat dan bisa mendukung ketahanan pangan Indonesia," pungkasnya.
Sementara bupati mengungkapkan, kondisi Kabupaten Gresik yang banyak industri membuat suhu udara makin panas. Karena itu, harus banyak ditanami pohon. "Pemerintah saat ini dan akan datang harus memperhatikan persolan ini," katanya.
Karena itu, bupati mendukung langkah Smelting yang banyak lakukan penghijauan. "Saya berharap perusahaan lain bisa mencontoh langkah Smelting," harapnya.
Baca Juga: Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
Bupati menyatakan, kondisi Gresik yang makin panas akan membuat masyarakat tak nyaman, begitu juga masyarakat lain yang ingin ke Gresik. Dengan begitu, masyarakat Gresik akan pergi ke daerah lain untuk berlibur atau tinggal. "Sehingga, perputaran uang akan terjadi di daerah lain," katanya.
"Namun, jika Gresik makin banyak tanaman pohon, maka akan lebih hijau dan asri seperti di Kota Batu. Sehingga, masyarakat akan betah tinggal di Gresik," jelasnya.
Bupati meminta kepala desa, camat, DLH, dan masyarakat untuk ikut menjaga Taman Prambangan, agar tetap hijau dan asri. "Sehingga, masyarakat nyaman saat kesana, dan bisa menjadi paruh-paruh kota," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Berkontribusi Penanggulangan TBC, Kemenko PMK dan Suara Surabaya Beri Penghargaan PT Smelting
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News