BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pasca ditangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersama 6 orang lainnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 25 November lalu, mulai muncul sejumlah figur yang digadang menggantikan Edhy Prabowo.
Taufiqurrahman, aktivis nelayan Pulau Madura berharap Presiden Joko Widodo memilih pengganti Edhy Prabowo dari kalangan profesional. Selain itu, ia berharap Menteri Kelautan dan Perikanan adalah figur yang dekat dengan nelayan dan memiliki rekam jejak keberpihakan terhadap kepentingan nelayan.
Baca Juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Tetapkan Desa Pangkahwetan Gresik Jadi Kampung Budi Daya Bandeng
"Menteri Kelautan dan Perikanan harus sosok yang memiliki integritas serta independen. Dibutuhkan seseorang yang paham kehidupan keseharian nelayan, mengerti terhadap kelautan agar kebijakannya berpihak kepada para pelaku nelayan," ujar Taufiqurrahman saat ditemui bangsaonline.com di bibir Pantai Kamal Bangkalan, Kamis (3/12/2020)
Menurut mantan aktivis PMII Bangkalan ini, 62 persen geografis Indonesia adalah perairan dan pulau pulau kecil. Sehingga, sangat penting untuk memilih Menteri Kelautan dan Perikanan yang ahli di bidangnya.
"Harapannya Menteri Kelautan dan Perikanan dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat nelayan, memiliki semangat menjaga sumber daya kelautan, punya etos kerja yang baik, akuntable, dan bertanggung jawab agar tidak korupsi lagi, mengingat kekayaan laut kita melimpah," ucapnya.
Baca Juga: Tak Terdampak Pandemi, BKIPM Surabaya 1 Ekspor Ikan dan Produk Perikanan ke Sejumlah Negara
Ia menambahkan, bahwa saat ini masih banyak nelayan yang yang belum tersentuh bantuan. "Masyarakat nelayan Indonesia masih banyak yang miskin dan kekurangan, termasuk nelayan yang ada di Pulau Madura," tuturnya.
"Seperti yang disampaikan Prof. Emil Salim, pakar ekonom Indonesia, bahwa laut tropis kepulauan Indonesia adalah yang terkaya di dunia, tetapi nelayan kita masih miskin'," pungkasnya (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News