PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Untuk mengantisipasi bencana banjir di Kecamatan Gempol dan Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan kegiatan normalisasi di Sungai Wrati Desa Tambakan, Kecamatan Bangil. Pengerukan sudah dilakukan sejak awal November yang lalu.
Hal ini diungkapkan oleh Suharmaji, Pengawas Normalisasi Sungai Wrati dari BBWS Brantas saat ditemui di lokasi. Ia menuturkan, kegiatan normalisasi meliputi pengerukan sedimentasi dan pembersihan eceng gondok yang kerap menyumbat aliran air di daerah aliran sungai (DAS).
Baca Juga: PMI Kabupaten Pasuruan Buka Layanan Dapur Umum untuk Masyarakat Terdampak Banjir
"Kalau pengerukan di Wrati Besar sudah berjalan 3 hari. Bentuk kegiatan meliputi pembersihan eceng gondok, sampai membersihkan tepian sungai," jelasnya
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari normalisasi di Sungai Wrati lama. "Untuk volumenya kurang lebih 1,5 Km," katanya.
Ia berharap cuara bersahabat selama proses normalisasi sehingga pengerjaan bisa selesai tepat waktu. "Kalau yang sekarang diperkirakan 2 minggu, tergantung debit airnya. Semoga debit air tidak naik, sehingga cepat selesai," imbuhnya.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Sementara itu, Imam Wahyudi, Kabid Operasi dan Pemeliharaan (OP) DPU SDA-TR Kabupaten Pasuruan saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, menjelaskan kegiatan normalisasi yang dilakukan BBWS Brantas di Sungai Wrati bertujuan untuk mengantisipasi banjir khususnya di wilayah Gempol dan Beji.
Sebab, saat ini aliran sungai tersebut sudah dipenuhi tanaman enceng gondok. Pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan BBWS Brantas dalam kegiatan normalisasi karena Sungai Wrati menjadi kewenangan pusat.
"Panjang normalisasi Sungai Wrati lebih kurang 2 km, mulai dari Jembatan Tambakan sampai Kedungboto Kecamatan Beji," pungkasnya. (bib/par/rev)
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News