SURABAYA (BangsaOnline) - Megaproyek angkutan massal cepat (AMC) berupa trem akan segera digarap. PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang akan mendanai pembangunan tersebut dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah selesai melakukan survei jalur yang akan dilewati trem. Secara umum jalur trem akan memfungsikan rel KAI yang selama ini tidak dipakai.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, proses persiapan pembangunan trem tinggal menunggu tender. Dalam waktu dekat, PT KAI akan membuka tender untuk memulai proyek yang akan membentang dari selatan-utara Surabaya. Pembangunan trem ini tidak akan memakan waktu yang lama.
Baca Juga: Pengerjaan Proyek Trem di Kota Surabaya Dimulai Tahun Ini
Sebab, dari segi pembiayaan sudah ditanggung sepenuhnya oleh PT KAI. "Tahun ini pembangunan diperkirakan selesai, cepat kok menurut mereka (KAI), karena uangnya suda siap," jelasnya, Minggu (8/2).
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini menegaskan, PT KAI sudah melakukan finalisasi jalur yang akan dilewati trem.
"Tidak lama lagi monorail akan segera menyusul, nanti yang ngontrol pembangunan trem ini orang Surabaya yang kerja di PT KAI, jadi enak dan mudah ngontrolnya kalau asli Surabaya," jelas Risma, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Anggaran Proyek Trem Dicoret dari APBN, Risma: Aku Bingung
Jalur trem ini akan membentang sepanjang sekitar 17 kilometer (km). Titik dari selatan akan dimulai dari Wonokromo-Kebun Binatang Surabaya (KBS)- Jalan Pandegiling-Embong Malang-Kedungdoro-Pasar Blauran-Pasar Turi dan menuju Surabaya utara yakni di Jalan Indrapura, memutar ke arah Jalan Rajawali-Jembatan Merah-Tugu Pahlawan- Jalan Tunjungan-Jalan Panglima Sudirman dan kembali lagi menuju Wonokromo.
Trem ini nantinya memiliki 29 titik pemberhentian atau halte. Jarak tiap halte antara 1,5 km -2 km. Trem berisi dua gembong dengan kemampuan muat sebanyak 200 orang. Gerbong trem akan didatangkan dari luar negeri. Untuk bahan bakar, sudah disepakati bahwa trem akan menggunakan teknologi batere. Dengan teknologi tersebut, trem dapat melaju rata-rata 30 km/jam.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji mendukung pembangunan trem. Sebab, proyek ini akan didanai oleh APBN sebesar Rp 11 triliun. Dengan berlanjutnya proyek AMC ini, maka proyek tol tengah kota ditiadakan. Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Surabaya tahun 2012-2023, Kementrian Pekerjaan Umum (PU) secara substansi setuju atas materi didalam raperda RTRW ini.
Baca Juga: Proyek AMC di Surabaya Ditarget Selesai Tahun Ini, Dewan Pesimis
Salah satu materi dalam raperda ini adalah penghapusan proyek tol tengah kota. Pasal ini diganti dengan jalan bebas hambatan. Jalan bebas hambatan ini, oleh Pemkot Surabaya diterjemahkan melalui proyek AMC yang berupa trem dan monorel. Dalam surat persetujuan itu, Kemen PU meminta pada pemerintah daerah untuk dapat segera menetapkannya sebagai peraturan daerah (perda) sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Persetujuan substansi tersebut merujuk dari surat wali kota Surabaya Nomor 180/4358/437.1.2/2012 perihal Permohonan Persetujuan Subatansi terhadap RTRW Surabaya. Raperda RTRW tersebut telah mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Jatim pada 20 Juli 2012. Sesuai dengan Pasal 18 UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan Ruang, bahwa penetapan Raperda RTRW terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan subatansi dari Menteri PU.
Raperda RTRW sendiri sebelumnya telah dibahas dalam forum koordinasi kelompok kerja teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional beserta pemerintah daerah.
Baca Juga: Bantah Proyek Trem Gagal, Risma: Tahun 2017 Bangun Terminal
“Karena sudah ada proyek AMC dan itu sudah ada perdanya, maka tol tengah kota sudah tidak berlaku,” ujar politisi asal Fraksi PDI Perjuangan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News