SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 4.100 driver online Jawa Timur mendapatkan bantuan pangan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dicairkan mulai Sabtu (19/12/2020).
Bantuan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 400.000 dibagikan melalui 4 organisasi driver online yang tergabung dalam Frontal (Front Tolak Aplikator Nakal) Jilid 2.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Organisasi driver online tersebut adalah DPP Hipda (Himpunan Pengusaha Daring) Indonesia, PDOI (Perhimpunan Driver Online Indonesia) Jawa Timur, ADO (Asosiasi Driver Online) Jawa Timur, dan PAS (Perkumpulan Armada Sewa) Indonesia.
Tito Ahmad, Penanggung jawab Frontal Jilid 2 mengatakan, bantuan ini diberikan pada rekan-rekan driver online untuk ojol (ojek online) dan taksol (taksi online) yang sudah terdaftar serta mengisi link untuk pendataan pasca aksi demo damai Frontal Jilid 2 pada September 2020 lalu.
Salah satu poin tuntutan saat itu adalah bantuan untuk driver online dari pemerintah, mengingat di masa pandemi seperti sekarang ini pendapatan driver online menurun drastis.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
"Alhamdulillah, setelah berjuang dan menunggu selama 3 bulan, akhirnya tuntutan kami dipenuhi dan cair juga," kata Tito Ahmad yang juga Ketua Umum DPP Hipda Indonesia.
Bantuan ini tentu saja disambut positif. Adi Ambarwanto (39), drivel ojol asal Kedung Tarukan Kecamatan Tambaksari sumringah setelah menerima amplop berisikan yang tunai sebesar Rp. 400.000.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Ayah 1 anak yang full time bekerja sebagai ojol ini bersyukur. Pasalnya, selama masa pandemi, pendapatannya menurun drastis.
"Sehari dapat Rp. 100 ribu saja, sekarang ini jarang sekali. Sehari malah pernah saya tidak dapat orderan sama sekali," ungkapnya yang sudah menekuni profesi ojol sejak 2018 lalu.
Hal senada juga disampaikan Aji Pertiwi (37). Driver ojol ladies yang berdomisili di kawasan Ketandan Baru ini tak menyangka dirinya masuk dalam daftar penerima bantuan.
Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia
"Pasca aksi demo Frontal Jilid 2 saya dapat kiriman link, lalu saya isi. Alhamdulillah, cair juga," ucap ibu dua anak ini.
Menurut Daniel Lukas Rorong, Humas Frontal Jilid 2, total 4.100 driver online penerima bantuan, berasal dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Jember, Banyuwangi, Jombang, Mojokerto, Tuban, dan kota serta kabupaten yang ada di Jawa Timur.
Ada 6 titik di Jawa Timur yang ditentukan untuk lokasi pencairan bantuan. Untuk wilayah Surabaya sendiri, ada beberapa lokasi. Salah satunya di Gedung Serbaguna Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur di kawasan Jemur Andayani.
Baca Juga: Pembahasan Raperda APBD TA 2025 di DPRD Provinsi, Pj Gubernur Jatim: Siap Akselarsi Peningkatan PAD
"Untuk pelaksanaan pencairan bantuan sendiri berjalan lancar dan mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, penyediaan cairan hand sanitizer dan jaga jarak," jelas Daniel yang juga Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur memantau dan memproses pencairan bantuan.
"Adapun syarat yang harus dipenuhi selain datanya sudah masuk dalam daftar, juga harus menunjukkan identitas yang berlaku serta profil akun aplikasi yang dimiliki," jelas Ainur Rofiq, Kasie Prasarana Angkutan Jalan Dishub Provinsi Jawa Timur. (mdr/rev)
Baca Juga: Cerita di Balik Lahirnya Majadigi, Upaya Pemprov Jatim Tingkatkan Layanan Digital Tiada Henti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News