SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Hendry, salah satu Mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya memberikan pelatihan kepada warga RT 28 RW 07 Desa Suko, Sidoarjo, cara membuat sambal kemasan. Pelatihan tersebut sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Hendry selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Suko, Sidoarjo.
Baca Juga: Kementerian ATR BPN Jalin Kerja Sama dengan MA, Perkuat Kapasitas Hukum
Ia memilih pelatihan membuat sambal, karena sambal merupakan menu pendamping yang digemari mayoritas masyarakat Indonesia, untuk menambah cita rasa pedas, enak, dan gurih pada menu utama. Menurutnya, tiap kuliner dan makanan masyarakat Indonesia terasa kurang lengkap jika tidak ditambah dengan sambal.
Menangkap peluang itu, Hendry memilih untuk mengadakan pelatihan produksi sambal kemasan. Apalagi, saat ini sambal telah mengalami berbagai inovasi, dengan munculnya beragam jenis atau variasi sambal.
"Ditambah tingginya permintaan terhadap berbagai jenis produk sambal, menjadikan sambal sebuah peluang usaha yang menjanjikan. Bukti nyata dari tingginya permintaan akan produk sambal ini dapat dilihat dari menjamurnya industri rumahan yang ikut memproduksi beragam jenis sambal untuk memenuhi permintaan pasar yang sedemikian besar," katanya.
Baca Juga: Pegiat Kebencanaan ini Raih Gelar Doktor
Adapun kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember bekerja sama dengan mitra yang sebelumnya sudah berpengalaman dalam usaha pembuatan sambal. Ada dua variasi sambal yang dibuat, yaitu sambal bawang dan sambal ijo.
"Sambal ini kemudian dipasarkan dalam lingkup yang terbatas pada warga sekitar. Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan koordinasi kepada salah satu warga selaku mitra dan perangkat RT, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan desain logo hingga kegiatan produksi, dan menambah 1 jenis sambal berupa sambal teri, serta kegiatan pemasaran sambal," ujar Hendry.
Baca Juga: Ketua Partai Ummat Jatim: Potensi Anak Bangsa Terpendam karena Kalah dengan Orang Dalam
Pada akhir kegiatan pengabdian ini juga dilakukan evaluasi. Hasilnya ternyata sangat positif untuk meningkatkan penjualan mitra. Yakni dari sebelumnya yang hanya bisa menjual 3 sampai 4 botol per hari, kini rata-rata bisa menjual 7 sampai 8 botol per hari.
"Diharapkan dari kegiatan pengabdian ini, mitra bisa melanjutkan usaha sambal ini secara berkelanjutan dan menjadi semakin maju," tukas Hendry.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Unirow Tuban Turun ke Desa Jalani KKN
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren
Baca Juga: Bupati Kediri Ingatkan Mahasiswa KKN Jangan Cuma Gelar Kegiatan Seremonial
#EcoCampus
#KampusKompeten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News