KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pujiono (25) warga Dusun Mberu, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, harus kehilangan rumah karena tertimpa longsoran tebing setinggi sekitar 20 meter yang berada di belakang rumahnya, Jumat (1/1) sekira pukul 18.00 WIB. Rumah Pujiono tertimbun tanah, hingga tak berbentuk lagi.
Ditemui saat bersih-bersih di lokasi bekas rumahnya, Pujiono menceritakan kronologi kejadian. Berawal dari hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Wilis, tempat dia dan keluarganya tinggal, sejak pukul 09.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, tiba-tiba dirinya mendengar suara gemuruh seperti suara tanah atau bebatuan jatuh.
Baca Juga: BPBD dan FPRB Kabupaten Kediri akan Bentuk Sembilan Pos Lapangan Relawan
"Mendengar suara gemuruh di belakang rumah, saya dan istri langsung lari keluar rumah, selang tiga menit, tebing di belakang rumah saya longsor menimpa rumah saya," kata Pujiono, Sabtu (2/1/2021).
Pujiono pun seketika lari keluar dari rumah sekaligus menyelamatkan istri dan anak-anaknya, sehingga tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Pujiono mengatakan, longsor yang menimpa rumahnya sudah terjadi sebanyak tiga kali dalam dua bulan. Pada bulan November 2020 lalu, tembok belakang rumahnya juga jebol tertimpa longsor.
"Pada tanggal 13 Desember 2020 lalu, longsor kedua kembali terjadi, juga sempat menjebol tembok belakang rumah. Dan, kejadian sore kemarin yang paling parah, karena menimpa seluruh bangunan rumah saya," ujar Pujiono yang kini harus mengungsi di rumah mertua yang berada di sebelah rumahnya.
Baca Juga: BPBD Fasilitasi Pembentukan Pos Lapangan FPRB Kabupaten Kediri
Sementara itu, rumah Sukimin (65) yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah Pujiono, juga terancam roboh, karena tanah penyangga di sebelah rumah ambles hingga mendekati tembok kamar mandi. Sukimin adalah orang tua kandung Pujiono.
Selain itu, beberapa rumah kondisinya juga sangat mengkhawatirkan karena berdiri di atas tanah yang rawan longsor.
Kades Blimbing, Djoe Ari, ditemui di lokasi mengatakan bahwa pihaknya sudah menghubungi BPBD Kabupaten Kediri. Menurut Djoe Ari, kontur tanah di Desa Blimbing memang sangat rawan, karena terletak di daerah pegunungan.
Baca Juga: Jelang Musim Hujan, FPRB Kabupaten Kediri Lakukan ini
"Tadi Tim BPBD Kabupaten Kediri sudah datang ke lokasi longsor, untuk melakukan pemetaan dan mitigasi bencana di sekitar lokasi longsor. Dan mendata kerusakan dan kerugian yang diderita. Sementara memang mendata dulu, setelah itu baru diputuskan bentuk bantuan yang akan diberikan, termasuk opsi relokasi rumah ke tempat yang lebih aman," kata Kades Blimbing.
Sedangkan Wakapolsek Mojo Polres Kediri Kota, Iptu Sigit Rahmanto yang juga turun ke lokasi longsor bersama anak buahnya menjelaskan, pihaknya akan berkordinasi dengan Pemerintah Desa Blimbing guna menanganan lebih lanjut. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News