SIDOARJO (BangsaOnline) - Rencana Majelis Ulama' Indoesia (MUI) Sidoarjo untuk memusnahkan Al-Qur’an raksasa yang menggegerkan warga Sidoarjo, belum juga dilaksanakan meskipun telah ditemukan banyak kesalahan termasuk terbongkarnya kedok Anang Asriyanto (38) warga Dusun Glagah RT 12 RW 03 Desa Glagah Harum Kecamatan Porong yang mengaku mendapatkannya secara tiban (tiba-tiba) sekitar sebulan silam. Rencananya, Alquran raksasa ini dilakukan pembakaran di Pendopo Kabupaten Sidoarjo
"Nanti media masa akan kami undang dalam pemusnahan Al-Qur’an raksasa itu," ujar Ketua MUI Sidoarjo, K.H. Usman Bahri, Selasa (10/2) kemarin.
Baca Juga: Al-Qur'an Raksasa di Sidoarjo Akhirnya Dimusnahkan
Menurutnya, pemusnahan Al-Qur’an itu memang harus dilakukan karena sudah ada petunjuk dari Ketua MUI Jatim, KH Abdussomad Bukhori.
"Memang pada saat pentashihan kemarin, Al-Qur’an itu banyak terjadi kesalahan baik itu dari harokat maupun kelebihan huruf," ujarnya.
Terkait waktu pemusnahan, sambung K.H. Usman, pihaknya akan melakukan rapat. Sebab, banyaknya saran dari para kiai dan dari Bupati H Saiful Ilah.
Baca Juga: Ternyata Al-Qur'an Raksasa di Sidoarjo Tidak Turun dari Langit
"Insya Allah, Rabu (hari ini-red) kami akan melakukan rapat penentuan pemusnahan Al-Qur’an itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News