KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Madiun Maidi kembali menggelar konferensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pendekar, Kamis (21/1).
Konferensi pers ini digelar setelah muncul 53 kasus konfirmasi positif Covid-19 dalam sehari, pada Rabu (20/1) kemarin. Orang nomor satu di Kota Madiun itu berharap masyarakat semakin disiplin protokol kesehatan, mengingat banyaknya kasus konfirmasi belakangan ini.
Baca Juga: Peringati HKN 2024, Pemkot Madiun Gelar Jalan Sehat Bareng Warga
"Beberapa waktu lalu, kita melakukan tracing massal, termasuk pasar dan mal. Dari itu 30 persen reaktif. Yang reaktif ini kita lakukan swab. Beberapa di antaranya positif. Tak heran, kalau beberapa hari belakangan ini jumlah kasus konfirmasi kita meningkat," kata Wali Kota Maidi.
Meningkatnya pasien Covid-19 secara signifikan, membuat ruang isolasi penuh. Wali kota menyebut Pemerintah Kota Madiun terus berupaya menyiapkan ruang isolasi tambahan. Salah satunya dengan menggandeng PT INKA terkait dengan kereta medis daruratnya.
"Tetapi, upaya yang kita lakukan ini akan tak maksimal kalau masyarakat masih acuh. Masyarakat harus ikut bertanggung jawab, paling tidak bertanggung jawab menjaga diri dan keluarganya agar tidak tertular," imbuhnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Berharap Peran Aktif Satlinmas dalam Pilkada 2024
"Sikap masyarakat yang kurang berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan tersebut bisa berdampak banyak. Ketidakdisiplinan bisa memicu penambahan kasus Covid-19. Sebaliknya, banyak tenaga medis dan kesehatan yang juga terpapar dan harus isolasi," papar Maidi.
Data yang dihimpun, terdapat 2.400 lebih dokter dan perawat di Jawa Timur yang terpapar Covid-19. Puluhan lainnya telah meninggal dunia. "Artinya, jumlah tenaga medis dan tenaga kesehatan berkurang karena isolasi mandiri. Sebaliknya, kasus semakin bertambah," tuturnya.
‘"Kalau kasus semakin banyak, dokter dan perawat juga semakin konsen menangani pasien Covid-19. Saya khawatir, pasien non Covid-19 yang juga membutuhkan penanganan dokter malah tidak tertangani dengan maksimal. Kan kasihan," jelasnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Resmikan Depo Pomindo Pertama Kali di Jawa Timur
Karenanya, Maidi mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin protokol kesehatan serta mengikuti anjuran pemerintah, tidak seenaknya.
Ia menegaskan, aturan dan anjuran yang dibuat sudah melalui kajian. Ia mencontohkan pemadaman wifi dan lampu penerangan jalan di jam tertentu. Ia menegaskan, pemadaman wifi karena saat malam hari malah dijadikan tempat berkerumun.
Begitu juga dengan lampu penerangan jalan. Maidi berharap dengan dilakukannya pemadaman, masyarakat sudah tidak keluyuran lagi.
Baca Juga: Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Balai Kota Madiun
"Vaksin belum sampai di sini. Artinya, Covid-19 belum ada obatnya. Karena belum ada obatnya, imun harus kuat. Karenanya, istirahat juga harus cukup. Jangan keluyuran tidak jelas seperti itu. Makanya pemerintah tegas agar masyarakat terlindungi," pungkasnya. (hen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News