KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menyusul jebol dan putusnya jembatan Gedangsewu, penghubung antara Kecamatan Pare dan Kepung, PDIP Kabupaten Kediri mendesak Pemkab Kediri dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk membentuk tim guna memantau jembatan dan jalan di seluruh Kabupaten Kediri.
"Usulan kami ke depan, Dinas PUPR harus punya URC (Unit Reaksi Cepat) atau apapun namanya yang bertugas keliling memantau kondisi jalan dan jembatan di seluruh Kabupaten Kediri," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Murdi Hantoro melalui aplikasi percakapan WhatsApp (WA), Sabtu (23/1).
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Menurut Murdi, selain terus memantau, Tim URC juga menyediakan nomor khusus agar masyarakat bisa melaporkan kondisi jembatan atau jalan yang membutuhkan tindak lanjut.
"Intinya kalau ada kerusakan jalan atau jembatan yang sifatnya ringan/kecil, hari itu juga langsung ada penanganan, tidak perlu menunggu lelang dan sebagainya. Lha soal anggaranya, nanti bisa dibahas di banggar, yang penting ada payung hukumnya. Sehingga pengguna jalan merasa nyaman ketika berkendara," imbuh Murdi.
Murdi meminta agar pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Kediri diberikan perhatian khusus. Untuk pembangunan jalan, Murdi menyarankan ada kriteria-kriteria karena hampir setiap tahun rusak dan perlu dana perawatan, khususnya jalan aspal.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
"Maka solusinya, PDIP Kabupaten Kediri mengusulkan ke depan pengaspalan cukup di jalan protokol, sedangkan jalan desa cukup dipaving yang kualitasnya bagus. Karena paving lebih kuat/awet dari aspal. Di samping itu kalau ada kerusakan, pemerintah desa langsung bisa membenahi. Selain itu dengan dipaving, air masih bisa meresap ke dalam tanah lewat sela-sela paving," pungkas Murdi Hantoro.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan Gedangsewu yang terletak di perbatasan Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare dan Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, putus diduga tergerus air sungai. Jembatan penghubung tiga Kecamatan yaitu Pare, Puncu, dan Kepung tersebut putus sekira pukul 00.30 WIB, Sabtu (23/1/2021) dini hari.
Akibat putusnya jembatan yang sering disebut jembatan Bong Cino itu, sebuah mobil Toyota Fortuner warna putih Nopol AG 1885 FC nyungsep dan terperosok masuk ke lubang jembatan. Untungnya tidak sampai masuk ke sungai, karena masih tertahan bongkahan jembatan.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Mobil berhasil dievakuasi setelah pemilik meminta bantuan truk untuk menarik mobil dari lubang jembatan. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News