Tenaga Non Medis Terbatas, Pemkot Madiun Libatkan Pramuka Tangani Covid-19

Tenaga Non Medis Terbatas, Pemkot Madiun Libatkan Pramuka Tangani Covid-19 Para relawan Pramuka sedang memerhatikan penjelasan dari instruktur.

KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Terus bertambahnya jumlah pasien terkonfirmasi positif di Kota Madiun membuat penangan Covid-19 membutuhkan tenaga lebih banyak. Apalagi saat ini jumlah tenaga medis dan non medis semakin terbatas, serta adanya pembagian waktu menjadi 4 shift. 

Menyikapi hal ini, melalui dinas kesehatan mengadakan pelatihan relawan Covid-19 bagi anggota pramuka. Nantinya relawan dari pramuka yang telah mengikuti pelatihan akan ditempatkan di tempat isolasi. Terlebih, ruang isolasi berupa gerbong kereta dari PT INKA akan diaktifkan sebentar lagi. 

Baca Juga: Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan 2 Raperda Inisiatif DPRD dan 4 Raperda Kota Madiun

"Maka untuk penanganan non medis diharapkan pramuka sebagai tenaga relawan dapat membantu keterbatasan tenaga non medis yang ada," kata Wali Kota Madiun Maidi dalam pembukaan pelatihan relawan Covid-19 di Ngrowo Bening, Senin (25/1/21) pagi.

Menurutnya, pramuka diajak untuk membantu dalam menangani pandemi Covid-19 karena merupakan generasi yang peduli dan tanggap dalam menghadapi segala sesuatu. 

"Nanti tanggal 28 Januari ini, ruang isolasi segera digunakan dan sekarang masih tahap penyiapan tempat serta alat yang dibutuhkan. Dan tenaga medisnya diambilkan dari RSUD dr. Soedono dan Dinas Kesehatan,” terang Maidi.

Baca Juga: Peringati HKN 2024, Pemkot Madiun Gelar Jalan Sehat Bareng Warga

Sedangkan tugas relawan pramuka sendiri intinya adalah membantu menjaga ruang isolasi sehingga kebutuhan para penderita dapat terpenuhi serta membantu pihak-pihak yang membutuhkan seperti dinas kesehatan, rumah sakit, maupun puskesmas. 

"Dan tak lupa memantau para penderita yang isolasi mandiri sehingga benar-benar memutus tali penyebaran virus," tambahnya.

Menurut Maidi, seleksi calon relawan Covid-19 dari anggota pramuka berlangsung ketat, sehingga tidak asal comot. Bahwa peserta sebanyak 60 adalah hasil seleksi yang awalnya sebanyak 90 yang dicalonkan. Mereka rata-rata adalah para anggota pramuka yang telah sering ikut kegiatan serta menjadi pembina dan sebagian pramuka yang telah terlatih di bidang lain, serta diizinkan oleh orang tuanya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Berharap Peran Aktif Satlinmas dalam Pilkada 2024

"Pelatihan itu sendiri meliputi pengamanan diri dari penyebaran virus Covid, yaitu cara memakai APD yang telah disiapkan," jelas Maidi.

"Semakin banyaknya kesiapan tenaga dan tempat isolasi yang ada, semoga PPKM kedua ini bisa menjadikan rem pakem dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 di Kota Madiun," harapnya. 

Dalam pelatihan tersebut, Wali Kota Maidi turut membantu peserta dalam menggunakan peralatan yang ada setelah membuka acara. Ia didampingi oleh tenaga-tenaga dari Dinas Kesehatan berikut kepala dinasnya. (mdn1/ian)

Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Resmikan Depo Pomindo Pertama Kali di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Melanggar PPKM Darurat, Warung/Resto di Kota Madiun Bisa Ditutup Selama 3 Hari':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO