TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tatak, seorang pemilik Warung Kopi (Warkop) di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban mengamuk setelah lapaknya dirazia petugas gabungan yang sedang melakukan operasi yustisi, Sabtu (30/1) malam. Petugas gabungan itu terdiri dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Dishub.
Pemilik Warkop Wrongwe tersebut tak hanya mengamuk, tetapi juga melawan serta mengancam petugas. Selain itu, ia sengaja menabrakan mobil pikap miliknya bernopol S 8646 HJ ke arah mobil truk petugas hingga mengalami rusak ringan.
BACA JUGA:
- Sidang Pembunuhan Sekdes Sidonganti Tuban, Istri Terdakwa Akui Selingkuh dengan Korban
- Sidang Pembunuhan Sekdes di Tuban, Saksi Ungkap Dugaan Keterlibatan Kades Sidonganti
- Patroli Ramadhan, Satreskoba Polres Tuban Razia di Lokasi Rawan Peredaran Narkoba
- Curi Pipa Pertamina EP, 5 Warga Senori Ditangkap Polisi
Pantauan di lapangan, pemilik warung mulai mengamuk saat petugas gabungan melakukan operasi yustisi dalam rangka pencegahan Covid-19. Saat sebagian melakukan razia, tiba-tiba pemilik warkop melajukan mobilnya ke arah truk petugas lain yang masih berada di halaman depan warkop. Sontak terjadi adu mulut dan saling dorong antara pemilik warkop dengan petugas.
"Ayo nek wani, aku cari dishub yang memukul wetengku (Ayo kalau berani, aku cari dishub yang memukul perutku, red)," ucap Tatak sembari mengamuk pada petugas.
Sekitar 30 menit petugas melakukan razia, tetapi pemilik warkop terus membuat keributan dan mengancam petugas. Bahkan, saat petugas hendak balik, mobil Kasatpol PP Tuban Heri Muharwanto dihadang oleh pemilk warung. Hingga akhirnya kembali terjadi keributan.
Mengenai hal itu, Kasatpol PP Tuban Heri Muharwanto menjelaskan jika operasi yustisi yang dilakukan petugas dalam rangka menegakkan protokol kesehatan Covid-19.
Mengenai sikap pemilik warkop yang arogan tersebut, ia menegaskan akan melakukan tindak lanjut dengan melapor pada Polres Tuban. Menurutnya, Satpol PP Tuban akan berkoordinasi dengan Kapolres dan Dandim Tuban mengenai tindakan pemilik warkop yang melawan petugas. Sebab, saat dirazia pemilik warkop mengaku jika memiliki famili aparat kepolisian.