KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan video conference membahas upaya-upaya yang diambil Pemerintah Kota Kediri dalam menekan persebaran Covid-19 yang semakin meluas bersama Lurah, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa di Command Center Balai Kota Kediri, Jumat (5/2) .
Didampingi Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno dan Kapolres Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo, Wali Kota menyampaikan hasil evaluasi PPKM lalu, bahwa terjadi penurunan kasus Covid-19 namun belum signifikan.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Untuk itu, pada PPKM kedua ini diharapkan membuahkan hasil yang signifikan. Pemerintah Kota Kediri akan membuat langkah-langkah yang tepat agar penyebaran Covid-19 di Kota Kediri dapat terus ditekan.
“Harus diketahui bersama dengan adanya PPKM yang kemarin kita lakukan bersama-sama kita sadari masyarakat sudah jenuh. Maka bisa kita lihat hasilnya belum maksimal. Nah, oleh karena itu kita masih ada waktu PPKM kedua, mesti ada perubahan yang signifikan. Ini harus ada penurunan kasus, penurunan penyebaran, peningkatan angka penyembuhan, dan penurunan angka kematian,” ujar wali kota.
Ia mengungkapkan, langkah pertama yang akan diambil adalah melakukan penanganan yang bagus dan tepat bagi warga Kota Kediri terkonfirmasi positif dari hasil swab PCR ataupun rapid antigen. Menurut Wali Kota, kalau mau mendapat penanganan yang bagus harus di RS Kilisuci, karena di sana sudah dijamin semuanya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"Nanti kalau ada warga yang melakukan swab PCR atau antigen secara mandiri maka fasilitas-fasilitas kesehatan yang menyediakan tes tersebut harus melapor kepada Pemerintah Kota Kediri. Ada aplikasinya yang akan terhubung ke server. Dari data yang masuk bisa dianalisis, sehingga bisa kita rumuskan strategi penanganan. Itu khusus untuk fasilitas kesehatan yang ada di Kota Kediri," ungkap wali kota.
Ditambahkan walikota-kediri" target="_blank">wali kota, Pemkot Kediri telah membuat aplikasi Sigap. Aplikasi tersebut untuk memetakan potensi-potensi kerumunan yang terjadi. Seperti diketahui, penyebaran Covid-19 cepat terjadi pada kerumunan. Untuk itu, melalui aplikasi ini Pemkot Kediri dapat segera mengambil langkah strategis untuk penanganannya. Aplikasi ini nantinya akan digunakan oleh tiga pilar di kelurahan.
BACA JUGA: Unik, Pemkot Kediri Kampanyekan Tertib Protokol Kesehatan Lewat Film Pendek
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
“Saya sudah buka aplikasinya dan sangat mudah sekali. Panjenengan hanya upload foto dan menandai di peta digital. Secara teknis nanti dijelaskan oleh kominfo. Dari aplikasi ini kita bisa merekam apa yang terjadi di Kota Kediri. Nanti kita lihat kalau terjadi kerumunan dan tidak bisa dikasih tahu, saya, Pak Dandim, dan Pak Kapolres atau Satpol PP yang akan membubarkan. Kalau tetap tidak bisa dikasih tahu kita cabut izinnya. Kita harus tegas,” jelas dia.
Sementara itu, Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno berharap aplikasi Sigap dapat dioptimalkan penggunaannya. Sehingga potensi-potensi terjadinya kerumunan dapat diketahui dan langkah kebijakan pun dapat segera diambil.
“Pada kesempatan ini saya minta semua harus kompak. Kita mendapat perintah yang sama untuk menyukseskan PPKM. Oleh karena itu upaya-upaya dari Pemerintah Kota Kediri sangat baik sekali. Diharapkan angka positif semakin menurun, kesembuhan meningkat dan kematian bisa ditekan,” ujar Dandim.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Sedangkan AKBP Eko Prasetyo mengimbau agar tiga pilar di kelurahan tidak bosan untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebaran Covid-19.
“Kami sudah evaluasi, memang hasil dari PPKM belum signifikan. Rekan-rekan bisa mengajak tokoh masyarat untuk mengimbau patuh protokol kesehatan. Supaya Covid-19 ini bisa ditekan. Kita akan berikan dukungan penuh rekan-rekan di lapangan,” ujar AKBP Eko Prasetyo. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News