PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Belatung maggot yang berasal dari black soldier fly dengan nama latin hermetia illucens atau lalat tentara hitam bagi masyarakat awam memang menjijikkan. Namun siapa sangka, hewan yang hidup di tempat kotor tersebut ternyata memiliki nilai manfaat lebih, yakni bisa digunakan sebagai pakan alternatif untuk ternak dan unggas.
Oleh karena itu, nilai manfaat yang ada pada maggot ini pun mulai dilirik Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan untuk dikembangkan menjadi pakan alternatif. Saat ini, Dinas Peternakan dan Katahanan Pangan mulai melakukan pilot project budi daya larva lalat BSF (Black Soldier Fly) di Desa Puntir, Kecamatan Purwosari.
BACA JUGA:
- Penyusunan Raperda Tempat Hiburan Harus Libatkan Banyak Pihak
- Kepuasan Masyarakat pada RSUD Bangil Turun, ini Saran Ketua Komisi IV
- Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
- Perda RTRW Kabupaten Pasuruan Dinilai Lemah, Tak Ada Instrumen Sanksi Bagi Pelanggar
"Dari hasil penelitian ternyata kandungan protein larva lalat BSF cukup tinggi, yakni 30-40 persen," ujar Ari Widodo, Kabid Produksi Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (16/2/2021).
Dia mengimbau peternak di Kabupaten Pasuruan yang selama ini masih bergantung pada pakan pengganti seperti konsentrat maupun pakan olahan tepung, agar menggunakan pakan alternatif atau tambahan berbahan dasar maggot untuk pakan ternak sehari-hari.
"Kami rencananya akan mengembangkan maggot ini di beberapa kelompok peternak lain di beberapa wilayah pusat populasi ternak agar kebutuhan pakan bisa tercukupi," tukasnya. (bib/par/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News