SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Problem nikah beda agama kadang cukup berat. Apalagi jika sang suami cenderung intoleran dan memaksakan keyakinan agama yang dianutnya pada sang istri.
Setidaknya, inilah pengalaman pahit yang dialami Ika Sari Wijayanti. Wanita berkulit kuning langsat berusia 47 ini kepada BANGSAONLINE.com mengaku bersuamikan seorang penganut agama Kristen. Sedang Ika Sari sendiri beragama Islam.
Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar
Karena itu ia lalu memilih cerai. Di temani ibunya dan beberapa kerabatnya, Ika Sari datang ke Masjid Nasional Al-Akbar untuk ikrar dua kalimat syahadat. Di masjid yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 10 November 2000 itu, Ika Sari dibimbing Ustadz Choliq Idris, Kepala Seksi Ibadah dan Dakwah Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
(Ustadz Choliq Idris menandatangani pernyataan bahwa Ika Sari Wijayanti telah masuk Islam. Foto: mma/ bangsaonline.com).
Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh
Namun sebelum menuntun pembacaan dua kalimat syahadat, Ustad Choliq Idris lebih dulu bertanya motifnya kenapa mau masuk Islam. Ika Sari menuturkan bahwa dirinya sejak awal memang beragama Islam dan meyakini hanya agama Islamlah yang benar. Namun karena ia bersuami orang Kristen, ia sempat mengikuti jejak suaminya.
“Semua saudara saya beragama Islam. Orang tua saya juga beragama Islam,” kata Ika Sari Wijayanti kepada Ustadz Choliq Idris sesaat sebelum melakukan ikrar dua kalimat syahadat usai salat Jumat (26/2/2021) di Masjid Al-Akbar Surabaya.
Ustadz Choliq Idris memang bertanya apa motifnya mau masuk Islam. Ika Sari pun menyatakan bahwa ia masuk Islam bukan karena terpaksa, tapi atas kesadaran sendiri.
Baca Juga: Syekh Afeefuddin di Maulid Akbar MAS, Khofifah: Upaya Unduh Berkah Allah dan Syafaat Rasulullah SAW
(Ika Sari Wijayanti saat menandatangani pernyataan bahwa ia masuk islam. Foto: mma/ bangsaonline.com)
Maka Ustadz Choliq Idris langsung menuntun pembacaan dua kalimat syahadat: Asyhadualla ilaha illallah waasyhaduanna Muhammadar Rasulullah. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah dan aku bersaki bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Setelah resmi masuk Islam, Ustadz Choliq langsung memimpin doa yang diamini Ika Sai beserta ibu dan kerabatnya yang lain. Ibunya tampak haru dan bersyukur karena anaknya telah kembali ke jalan yang benar, memeluk kembali Islam.
Kepada BANGSAONLINE.com, Ika Sari menuturkan ia memilih becerai karena rumah tangganya sudah tak kondusif. Hidupnya tak nyaman dan tak harmonis karena faktor beda agama. “Kalau Hari Raya, saya mau ke rumah orang tua tak enak,” tutur Ika Sari kepada BANGSAONLINE.com usai ikrar dua kalimat syahadat.
Ia mengaku sudah punya seorang anak. Namun ia terpaksa bercerai karena suaminya mempengaruhi wanita kelahiran 28 Oktober 1974 itu masuk Kristen. Bahkan agama di KTP miliknya yang semula tertulis Islam diubah agama Kristen. (mma)
Baca Juga: Presiden Jokowi Jadi Saksi Pernikahan Yusuf dan Jihan, Khofifah: Sebuah Kehormatan yang Luar Biasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News