NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Hingga saat ini warga terdampak longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk masih menempati gudang gabah milik warga. Pasalnya, tempat tinggal mereka rata dengan tanah usai diterjang longsor.
Pemkab Nganjuk sendiri sudah berencana melakukan relokasi untuk warga terdampak longsor. Saat ini tahapan rencana itu sampai pada koordinasi dengan ahli geologi untuk mendapatkan tempat relokasi yang layak.
BACA JUGA:
- Antusias Warga Tinggi, Pj Bupati Nganjuk Apresiasi Baksos Periksa Kesehatan Gratis
- HUT ke-1087 Nganjuk: Momentum Bangkitnya Pembangunan
- Tim Kurator Balai Harta Peninggalan Surabaya Gali Potensi Harta Pailit PT RRI
- Tindaklanjuti Aduan Masyarakat, Bea Cukai Kediri Temukan 1.420 Batang Rokok Polos di Nganjuk
Sekda Nganjuk, M. Yasin membenarkan jika saat ini pihaknya sedang menunggu hasil kajian geologi, yang nantinya akan dijadikan lampiran pengajuan relokasi ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta.
"Saya sudah melaksanakan rapat dan hasilnya masih kita tunggu, kemungkinan dalam minggu ini hasil kajian geologi sudah diterima," kata Yasin, kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (03/03).
Dijelaskan, dari hasil rapat bersama Perhutani, ada 48 rumah dari 58 Kepala Keluarga di RT 1 RW 06 terdampak longsor yang akan direlokasi. "Nantinya pemkab akan menyediakan tempat tinggal, sesuai dengan luas kepemilikan awal rumah dan pekarangan," imbuhnya.