Uniska dan BPN Kota Kediri Tanda Tangani MoU Masalah Pertanahan

Uniska dan BPN Kota Kediri Tanda Tangani MoU Masalah Pertanahan Rektor Uniska Prof. Dr. Ali Maschan Moesa dan Kepala BPN Kota Kediri Susilawati menunjukkan MoU yang baru ditandatangani. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - (Universitas Islam Kediri) menggandeng Kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kota Kediri untuk kerja sama di berbagai bidang, terutama terkait pertanahan di Kota Kediri. Pihak akan menyiapkan tenaga, terutama dari kalangan mahasiswa untuk membantu BPN Kota Kediri dalam pengumpulan data pertanahan.

Penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) atau perjanjian kerja sama dilakukan oleh pihak diwakili Rektor Prof. Dr. Ali Maschan Moesa dan pihak BPN Kota Kediri diwakili Kepala BPN Kota Kediri Susilawati di salah satu gedung di , Kamis (4/3).

Prof. Dr. Ali Maschan Moesa menjelaskan bahwa bahwa kerja sama dengan Kantor BPN Kota Kediri merupakan upaya pihak kampus untuk membantu BPN Kota Kediri dalam pengumpulan data-data terkait masalah pertanahan di Kota Kediri.

"Pagi ini menandatangi MoU dengan Kantor BPN Kota Kediri, sebagai konteks sebagai kampus untuk menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan cara lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Di dalamnya juga ada peningkatan pengajaran dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat," kata pria yang juga mantan Ketua PWNU Jawa Timur itu.

Sedangkan Susilawati menyampaikan terima kasih kepada yang telah bersedia bekerja sama dengan BPN terkait masalah pertanahan di Kota Kediri.

"Saat ini tanah-tanah di Kota Kediri sudah banyak disertifikatkan. Tapi ada tanah yang sudah diterbitkan sertifikat, namun tanah tersebut ternyata belum dipetakan. Nantinya adik-adik mahasiswa bisa membantu mengumpulkan data terkait tanah itu," kata Susilawati.

Susilawati mengungkapkan, pada tahun 2017 pihaknya telah menyelesaikan sebanyak 3.620 bidang sertifikat. Kemudian tahun 2018 ada 1.864 bidang sertifikat, tahun 2019 ada 1.383 bidang sertifikat, dan tahun 2020 hanya 150 bidang sertifikat.

"Itu adalah yang kualitas 1, tetapi masih banyak PR terutama yang di kualitas 4, yaitu sertifikat yang sudah dinyatakan milik masyarakat, tapi belum pernah terdaftar atau belum dipetakan. Di sinilah nanti BPN Kota Kediri memerlukan bantuan tenaga dari para mahasiswa untuk ke lapangan ikut membantu melakukan pemetaan-pemetaan," pungkas Susilawati. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO