GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tiga Menteri Kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghadiri panen raya padi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Dudukusampeyan, Gresik, Jumat (12/3/2021).
Ketiga Menteri Kabinet Indonesia Maju itu adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Kades Boboh Gresik Bagi Benih Padi ke Ratusan Petani
Selain didampingi Gubernur Jatim, kedatangan tiga menteri juga disambut Wabup Gresik Aminatun Habibah dan pejabat Forkopimda Kabupaten Gresik.
Dalam kesempatan ini, Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan memperbanyak permintaan pupuk untuk petani. Di mana, selama pandemi Covid-19 hanya 78 persen yang dialokasikan untuk pupuk subsidi.
"Jangan bersandar pada pupuk subsidi, pupuk organik saja. Sepanjang dunia pertanian pasca panen itu harus diperhitungkan. Sebab, pertanian tidak pernah ingkar janji. Pertanian gak boleh nganggur lebih 14 hari. Hasil pertanian 1 hektare lahan saja minimal raup keuntungan jutaan rupiah. Nantinya beras bisa diekspor dan Gresik bisa menjadi lokomotif ketahanan pangan," harapnya.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
Sementara Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sangat bangga dengan produk pertanian asal Jawa Timur karena mampu menempus pasar di 27 negara lain. "Sungguh membanggakan, produk pertanian di Jawa Timur yang diekspor beragam. Mulai dari okra, sarang burung, jamur, cengkeh, kopi, dan lain-lain," ungkapnya.
Erick Thohir menyatakan, pihaknya juga terus melakukan upaya agar komoditas dan produk lokal mampu menembus pasar global. "Semoga ikhtiar tanpa henti ini bisa membawa komoditas dan produk Indonesia Go Global dan membangun ketahanan pangan ini membawa manfaat bagi petani dan masyarakat Jawa Timur juga bangsa Indonesia," pungkas Erick.
Sementara Wabup Aminatun Habibah mengaku akan menindaklajuti kekurangan pupuk yang dialami oleh beberapa petani di Kabupaten Gresik. "Kita tindak lanjuti kekurangan pupuk, dan kita selesaikan di Petrokimia," katanya.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
"Kekurangan distribusi pupuk subsidi akan diberikan sebanyak 37 persen dari kebutuhan. Dan 63 persen kekurangannya, dengan kuantitas 20 ribu ton. Sebagai alternatif, pupuk organik sebagai solusi, dan Pemkab Gresik sudah ada pengadaan dari pupuk organik," jelas wabup yang akrab disapa Bu Min ini.
Di tempat sama Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir mengungkapkan, ada anggaran alokasi pupuk organik sebesar Rp 11 miliar untuk pengadaan pupuk organik dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Timur.
"Anggaran itu yang untuk membantu kepada para petani untuk menutupi kekurangan pupuk," pungkas Abdul Qodir. (hud/ian)
Baca Juga: Petani Sumringah, Awal September Madura Memasuki Panen Raya Tembakau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News