SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri menjadi Orang Tua Asuh Satwa (OTAS) komodo dan gajah, sedangkan Wakil Wali Kota Armuji menjadi orang tua asuh satwa Jalak Bali.
Pada saat acara Gowes To Zoo berlangsung, Cak Eri mengungkapkan rasa bahagianya karena para stakeholder hadir memberikan dukungan. Menurutnya, kegotong-royongan seperti saat ini merupakan kekuatan bagi kota dapat melewati masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: 6 Ekor Komodo Hasil Breeding TSI, Smelting, dan KLHK RI Dilepasliarkan ke Cagar Alam Wae Wuul NTT
“Semua yang hadir di sini sangat cinta Surabaya. Alhamdulillah, ini yang saya impikan, kekuatan kota adalah gotong-royong,” kata Wali Kota Eri seusai acara, Minggu (21/3).
Ia menjelaskan, gotong royong seperti saat ini harus terus berjalan dan semakin dipererat sehingga ketika ada kendala apapun dapat terselesaikan dengan baik. Bahkan, yang paling menarik selain Cak Eri dan Cak Ji yang menjadi bapak asuh, ternyata pada saat yang sama salah seorang undangan spontan memutuskan bersedia menjadi bapak asuh satwa dengan paket platinum senilai Rp 450 juta per tahun.
“Ini begitu bangganya saya dengan pengusaha Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Semoga ini adalah awal yang baik dari gotong-royong kita untuk bersama melewati masa pandemi Covid-19,” urainya.
Baca Juga: KLHK Lepas 6 Komodo yang Dikembangbiakan TSI dan PT Smelting ke Cagar Alam Wae Wuul
Oleh sebab itu, Eri berharap bagi para tamu undangan yang menjadi bapak atau ibu asuh satwa maka, upaya itu akan menjadi ladang pahala dan amal jariyah. Sebab satwa-satwa itu akan memperoleh pakan dengan standar nutrisi yang terjaga, akses perawatan medis dan berlandaskan kaidah konservasi.
“Semoga kebaikan panjenengan (anda) akan tercatat sebagai amal jariyah dan menjadi ladang pahala bagi anda semuanya,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) menegaskan, akan terus mempercantik KBS. Mulai dari beberapa waktu lalu, ia telah berkomunikasi intens dengan perguruan tinggi untuk berkolaborasi. Seperti hasil pertemuannya dengan Universitas Airlangga (Unair) beberapa waktu lalu, Eri berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH).
Baca Juga: Tempat Wisata di Surabaya, Lokasinya Instagramable
“Insya Allah mahasiswa datang ke sini praktik membantu memeriksa satwa secara berkala. Jika dihitung jumlah total keseluruhan ada total 212 spesies dan lebih dari dua ribu satwa,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Eri pun mengaku juga telah berkoordinasi dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) akan membuat pertunjukkan tampilan tiap akhir pekan, yakni kesenian dari mahasiswa Seni Drama Tari Musik (Sendratasik). Dari situlah Eri yakin jika semuanya perguruan tinggi ikut bergerak membangun kota maka hasilnya akan luar biasa.
“Kita buat seindah dan senyaman mungkin karena semua perguruan tinggi siap bersama-sama gerakkan ekonomi,” bebernya.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Buatan Surabaya yang Terkenal Ramai di Akhir Pekan
Untuk diketahui, OTAS adalah bentuk program Sahabat Satwa di mana perorangan, lembaga, maupun perusahaan menjadi mitra dalam pemeliharaan satwa. Program OTAS tersebut, satwa akan menerima pakan dengan standar nutrisi yang terjaga, akses perawatan medis, dan kesejahteraan dengan berlandaskan kaidah konservasi. Program ini, dapat diajukan oleh Sahabat Satwa dengan periode waktu minimal 12 bulan atau lebih. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News