Pembebasan Lahan 282 Hektare untuk Normalisasi Kali Lamong Telan Anggaran Rp 800 M

Pembebasan Lahan 282 Hektare untuk Normalisasi Kali Lamong Telan Anggaran Rp 800 M Kondisi banjir saat Kali Lamong saat meluap.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati dan Wabup Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Aminatun Habibah (Bu Min) terus melangkah untuk menuntaskan problem banjir luapan Kali Lamong di Selatan.

Langkah pertama yang akan dilakukan Pemkab adalah melakukan pembebasan lahan seluas 282 hektare untuk keperluan penanggulan dan normalisasi total Kali Lamong. Sebab, panjang Kali Lamong yang membentang di Kabupaten mencapai 62 km.

"Dari total panjang Kali Lamong 62 km, untuk normalisasi total dibutuhkan lahan seluas 282 hektare," ujar Kepala Dinas Pertanian (Distan) Pemkab , Sutadji Rudi kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (23/3/2021).

Menurut Rudi, pembebasan lahan seluas itu membutuhkan anggaran cukup fantastis, sekitar Rp 800 miliar. Ia merincikan, untuk harga tanah warga yang akan terdampak pembebasan lahan Kali Lamong berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) saat ini mulai Rp 150 ribu per meter hingga Rp 1 juta.

"Jika harga sawah beroh (tak dikerjakan) kisaran Rp 150 ribu per meter, kemudian sawah yang dikerjakan kisaran Rp 300 ribu per meter, dan tanah yang ada bangunan rumah kisaran Rp 700 ribu-1 juta," terangnya.

Rudi mengungkapkan, pada APBD 2021 sudah dialokasikan angggaran Rp 50 miliar untuk pembebasan lahan. Dari anggaran tersebut Rp 30 miliar untuk Kali Lamong, Rp 10 miliar untuk Waduk Sukodono, dan Rp 10 miliar untuk pengurusan sertifikat dan notaris.

"Anggaran Rp 30 miliar saat ini digunakan untuk pembebasan lahan di Desa Jono dan Tambakberas Kecamatan Cerme. Lahan tersebut tahun ini dibangun tanggul oleh BBWS senilai Rp 100 miliar," bebernya.

Ia mengatakan, Kali Lamong melintasi 24 desa di 5 kecamatan wilayah Kabupaten , yakni Balongpangang, Benjeng, Cerme, Menganti, dan Kebomas. Kondisi Kali Lamong saat ini mengalami pendangkalan dan hanya mampu menampung air 250 m3 per detik. Namun air hujan yang masuk rata-rata 700 m3 per detik.

Untuk pengendapan (sedimen) rata-rata 5 mili per hari. Sehingga, setahun mencapai 1 juta kubik. Saat ini, ada sekitar 3 juta meter kubik sedimen yang harus diangkut di Kali Lamong saat dilakukan normalisasi.

"Makanya, ketika curah hujan tinggi, air langsung meluber karena Kali Lamong tak mampu menampung air hujan. Mudah-mudahan di Pemerintahan Baru ini Kali Lamong tuntas," harapnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO