Musrenbang RKPD Tahun 2022, Gubernur Khofifah: Pembangunan Fokus Wilayah Selatan

Musrenbang RKPD Tahun 2022, Gubernur Khofifah: Pembangunan Fokus Wilayah Selatan Gubernur Khofifah dengan didampingi Wagub Emil turut menyerahkan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Terbaik Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2021.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagai upaya untuk mengomunikasikan dan mengoordinasikan rencana pembangunan dan isu-isu strategis beserta arah kebijakannya, Pemerintah Provinsi menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jatim Tahun 2022 di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (15/4/2021).

Musrenbang ini sekaligus menjadi wadah untuk mencapai kesepakatan dan pembentukan komitmen antar-stakeholder dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan daerah di Provinsi . Sebelumnya, sebanyak 38 kabupaten/kota di telah melaksanakan Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2022 yang dimulai sejak 18-31 Maret 2021.

Forum yang juga digelar secara hybrid ini dihadiri secara virtual oleh Sekjen Kemendagri Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si., Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu RI Astera Primanto Bhakti, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Kepala Bappenas Dr. Vivi Yulaswati, Wakil Gubernur Jatim, Ketua DPRD Provinsi Jatim, Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Jajaran Forkopimda Jatim, Kepala Perwakilan BI Jatim, Sekda Provinsi Jatim, Bupati/Wali Kota di Jatim, serta jajaran instansi vertikal di Provinsi Jatim.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sinkronisasi dan harmonisasi perencanaan pembangunan daerah yang disusun berdasarkan agenda pembangunan nasional merupakan wujud dari komitmen terhadap pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional.

“Hal ini juga sebagai bentuk sinergisitas pelaksanaan pembangunan mulai dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat sesuai prinsip-prinsip pembangunan yang holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial, serta dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah,” katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, sesuai dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional Tahun 2022 yakni Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural, maka fokus pembangunan di Jatim tahun 2022 akan diarahkan kepada pemulihan ekonomi serta pembangunan infrastruktur wilayah selatan Jatim, pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia), serta reformasi pelayanan dasar seperti kesehatan.

“Ada beberapa isu strategis yang menjadi prioritas pembangunan Jatim bahkan nasional seperti ketertinggalan infrastruktur di wilayah selatan Jatim, tingginya kemiskinan pedesaan, angka kematian ibu dan bayi, dan lain sebagainya. Sehingga fokus di tahun 2022 yakni pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur wilayah selatan, kesehatan, dan SDM ini kami harap bisa betul-betul membuat tagline Jatim Bangkit dapat terlaksana,” katanya.

Menurutnya, untuk menyelaraskan RKP dengan RKPD Jatim di tahun 2022, terdapat tujuh rancangan prioritas pembangunan Jatim, yakni pemulihan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan nilai tambah sektor sekunder dan pariwisata, penguatan konektivitas antarwilayah dalam upaya pemerataan hasil pembangunan serta peningkatan layanan Infrastruktur, serta peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, produktivitas, dan daya saing ketenagakerjaan serta pengentasan kemiskinan.

“Kemudian juga peningkatan kepedulian sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal, peningkatan kemandirian pangan dan pengelolaan sumber daya energi, peningkatan ketahanan bencana dan kualitas lingkungan hidup, serta peningkatan ketenteraman, ketertiban umum, dan peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat di ,” terangnya.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa dalam rangka percepatan pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional dan pemerataan pembangunan nasional khususnya di , seperti tertuang dalam Perpres No. 80 Tahun 2019, maka dibutuhkan langkah-langkah strategis dan terintegrasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian daerah dan nasional.

“Total proyek percepatan pembangunan ekonomi di sejumlah 218 proyek dengan nilai investasi mencapai 
Rp294,34 triliun. Kami harap hal ini dapat meningkatkan pembangunan ekonomi melalui peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja, mengungkit percepatan pembangunan, penciptaan lapangan pekerjaan, dan pemulihan ekonomi nasional, khususnya di 
,” harapnya.

Sementara itu, beberapa capaian pembangunan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) RPJMD Jatim Tahun 2019-2024 terlihat dari beberapa hal. Pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2015 hingga 2019 tetap tumbuh dengan kualitas pertumbuhan yang semakin baik dan berada di atas capaian nasional.

Namun seiring dengan mewabahnya pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 2,39 persen dan berada di bawah capaian nasional yang terkontraksi sebesar minus 2,07 persen.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO