BangsaOnline - Komisi III DPR terkesan sangat memudahkan jalan bagi Komjen Budi Gunawan (BG) saat fit and proper test beberapa waktu lalu, padahal saat itu Komjen BG sudah ditetapkan tersangka oleh KPK.
Dalam diskusi bertajuk "Babak Baru KPK VS Polri" yang digelar di Cikini, Jakarta Pusat, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo membuka rahasia alasan Budi Gunawan terkesan mudah diloloskan di DPR.
Rupanya,
parlemen sudah menyadari sejak awal bahwa pengajuan nama BG bukan
ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo. Namun pencalonan Budi
Gunawan hanya untuk mengakomodir kehendak partai pendukung, yaitu PDIP.
"Alasannya,
sejak awal kami sadar jadi alat. Presiden tidak kehendaki Budi Gunawan
tapi karena ada desakan khusus, desakan utama yang harus diakomodir
calon Kapolri tunggal BG," kata Bambang, Sabtu (21/2).
Alasan
itulah, yang membuat DPR melempar balik bola yang dilempar oleh Jokowi
terkait putusan BG menjadi kapolri. Para legislator tahu bahwa Jokowi
mengharapkan BG ditolak oleh DPR.
"Kami melihat itu bahwa
(Jokowi) berharap gayung bersambut, ditolak (oleh DPR). Makanya bola
ditendang lagi ke Istana, mau lantik atau tidak urusan dia, maju kena
mundur kena," tukasnya.
Selain itu, Bendahara Umum Partai Golkar
itu juga mensinyalir ada permainan antara Jokowi dengan KPK dalam
menetapkan Komjen Budi Gunawan jadi tersangka.
"Kemudian tidak
tahu benar atau tidak jika ada bermain dengan KPK untuk ditersangkakan
menjelang fit and proper test," tudingnya.
Sebelumnya, politisi Partai Gerindra
Desmond J Mahesa mengatakan, pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri
ibarat sebuah permainan yang tidak menguntungkan untuk Jokowi. "Ini game, biar Jokowi yang
menentukan. Dia (Jokowi) lantik dia (Budi), maka akan berhadapan dengan
KPK. Kalau dia tidak lantik, maka kami akan galang interpelasi," kata
Desmond, yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR.
Menurut
Desmond, Jokowi sebenarnya mengetahui bahwa Budi Gunawan itu bermasalah.
Namun, kata dia, Jokowi tetap memaksakan diri dengan alasan tertentu
dan mengirimkan nama Budi Gunawan ke DPR sebagai calon tunggal Kapolri.
"Kenapa dia (Jokowi) kasih 'barang busuk' dan mempermalukan DPR? Kalau tidak lantik, Jokowi akan mempermalukan DPR," ujar Desmon
Baca Juga: Eks Wakil Ketua KPK Jadikan Peserta Seminar Responden Survei: 2024 Masih Sangat Banyak Korupsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News