PKS Bungkam Soal Pengakuan Bambang, DPR Sengaja Jebak Jokowi soal BG

PKS Bungkam Soal Pengakuan Bambang, DPR Sengaja Jebak Jokowi soal BG Budi Gunawan saat fit and proper test di DPR. Foto: kompas.com

BangnsaOnline - Komisi III DPR terkesan sangat memudahkan jalan bagi Komjen (BG) saat fit and proper test beberapa waktu lalu, padahal saat itu Komjen BG sudah ditetapkan tersangka oleh KPK. Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang biasanya kritis dan tidak jarang juga mengecam kebijakan Jokowi, namun untuk kali ini soal pencalonan BG saat fit and proper test terlihat kompak mendukung dan meloloskannya.

Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Nasir Djamil enggan berkomentar soal pernyataan rekannya di Komisi Hukum Bambang Soesatyo lolosnya BG sebagai calon Kapolri adalah benruk skenario untuk menjebak Jokowi. Sebab, BG diusulkan sebagai calon Kapolri bukan murni dari Jokowi. Melainkan dari partai pendukung utamanya, yaitu PDIP.

"Saya no komen, saya belum ketemu Mas Bambang," kata Nasir saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (22/2).

Lebih lanjut, Politikus PKS itu tidak serta merta sepakat ataupun tidak sepakat dengan pernyataan Bambang bahwa kompaknya Komisi Hukum meloloskan BG adalah skenario untuk menjebak Jokowi. Nasir menambahkan, soal fit and propert test BG sebagai calon Kapolri tidak usah diungkit-ungkit kembali.

"Enggak usah diungkit-ungkit lagi, kan tidak jadi dilantik," tegas Nasir.

"Soal jebak menjebak itu pendapatnya Mas Bambang, saya tidak mau komentar," imbuhnya.

Sedangkan terkait fit and proper test Komjen Badrodin Haiti (BH) di Komisi III DPR, sebagaimana diusulkan Presiden Jokowi sebagai pengganti BG sebagai calon Kapolri, belum ada pembahasan. Menurut Nasir, pembahasan fit and proper test BH akan diserahkan di masing-masing fraksi untuk dikaji lebih lanjut.

"Soal BH di Komisi III akan dirapatkan dulu di masing-masing fraksi. Sejauh ini belum dibahas di fraksi kita, saya kira di fraksi lain juga demikian. Karena sekarang ini sedang masa reses," tandasnya.

Dalam diskusi bertajuk "Babak Baru KPK VS Polri" yang digelar di Cikini, Jakarta Pusat, anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo membuka rahasia alasan terkesan mudah diloloskan di DPR.

Rupanya, parlemen sudah menyadari sejak awal bahwa pengajuan nama BG bukan ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo. Namun pencalonan hanya untuk mengakomodir kehendak partai pendukung, yaitu PDIP.

"Alasannya, sejak awal kami sadar jadi alat. Presiden tidak kehendaki tapi karena ada desakan khusus, desakan utama yang harus diakomodir calon Kapolri tunggal BG," kata Bambang, Sabtu (21/2).

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO