SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Potensi zakat di Kota Surabaya luar biasa besar untuk membantu kaum duafa maupun pemberdayaan umat. Namun sayangnya, potensi itu masih belum dikelola secara maksimal dan profesional.
Masih banyak juga masyarakat termasuk nahdliyin yang menyalurkan zakatnya bukan melalui lembaga resmi seperti Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama atau Lazisnu, sehingga pendistribusiannya tidak tepat sasaran.
Baca Juga: Lazisnu Surabaya Jadi Perantara Kebaikan
"Saya mengimbau para nahdliyin agar menyalurkan zakatnya melalui Lazisnu. Dengan begitu pengelolaannya lebih maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan," tutur K.H. Mas A. Nasrohuddin, Wakil Syuriah PCNU Kota Surabaya dalam Ngaji Sore Ramadan dengan tema "Zakat dan Filosofinya" di Kantor PCNU Kota Surabaya, Rabu (21/4/2021) kemarin.
Kiai Mas A. Nasrohuddin yang biasa disapa Gus Udin ini mengingatkan, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas juga telah mengimbau agar umat Islam menyalurkan zakatnya ke lembaga resmi. Karena itu, nahdliyin sudah sepatutnya menyalurkan zakat di lembaga yang dimiliki NU, yaitu Lazisnu.
Keluarga Pesantren Sidoresmo ini menjelaskan, menyalurkan zakat melalui Lazisnu adalah pilihan tepat. Sebab, Lazisnu bersifat terbuka, akuntabel, dan bisa dipertanggungjawabkan pendistribusiannya.
Baca Juga: LAZISNU se-Jatim Solidkan Kinerja Layani Masyarakat
"NU punya Lazisnu lembaga resmi yang mengelola dan mendistribusikan zakat. Sudah seharusnya warga NU menyalurkan zakatnya melalui Lazisnu," imbuhnya.
Gus Udin menjelaskan, zakat juga memiliki filosofi ke dalam yaitu menyucikan diri dari sifat kikir. Sementara filosofi keluar, zakat adalah bentuk implementasi solidaritas dan berbagi kepada sesama.
"Dengan berzakat kita menyucikan diri dan harta. Insya Allah, orang yang berzakat akan mendapatkan keberkahan," pungkasnya. (mdr/zar)
Baca Juga: PCNU Surabaya Salurkan Ribuan Paket Daging Kurban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News