BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - H. Sudiyo, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan mengimbau masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak melakukan mudik lebaran, guna mencegah terjadinya klaster baru Covid-19.
Apalagi saat ini, kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan sudah melandai. Yakni, hanya ada 10 pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan. Yakni 5 orang isolasi mandiri dan 5 orang di rumah sakit
Baca Juga: Warga Keluhkan Pelayanan Kesehatan di Bangkalan: Penangan Pasien Umum dan BPJS Berbeda
"Kami harap, masyarakat bisa mengikuti imbauan pemerintah. Kalau memang dilarang mudik, ya jangan mudik. Kecuali kepentingannya sangat urgent. Ada keluarga sakit atau meninggal," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (28/4/2021).
Dirinya berharap masyarakat dapat saling menahan diri untuk melakukan perkumpulan yang dapat menyebabkan penyebaran Covid-19.
"Mari kita emankan diri, saling menahan diri. Silaturahmi bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa menggunakan teknologi. Sekarang ada video call dan media sosial lainnya. Agar pandemi ini segera berakhir," terangnya.
Baca Juga: Memaknai Momentum Toron: Dari Aktualisasi hingga Tradisi
Ditambahkan Sudiyo, selama ini pihaknya tetap melakukan langkah-langkah preventif guna mencegah penularan Covid-19 dengan melakukan testing dan tracing terhadap masyarakat yang datang dari wilayah zona merah.
Dinkes juga bersinergi dengan Dinas Perhubungan dan Polres Bangkalan dalam melakukan penyekatan mudik lebaran dengan melakukan pengecekan surat perjalanan.
"Walaupun sudah melakukan vaksin Covid-19, harus menyertakan bukti sudah melakukan tes swab antigen. Kalau yang negatif diperbolehkan, kalau yang positif kita tolak atau kita isolasikan," jelasnya.
Baca Juga: Persiapan Arus Mudik, Polres Bangkalan Minta Pemda Sediakan Mobil Derek
"Ini bukan urusan vaksin. Tapi urusan positif negatif. Walaupun sudah divaksin, masih ada kemungkinan 15 persen tertular," pungkasnya. (uzi/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News