
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Meningkatnya status Tuban menjadi zona oranye Covid-19 dipengaruhi tingginya kasus baru dalam dua minggu terakhir. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Kamis (6/5/2021).
"Memang kasus barunya lebih banyak lagi dalam dua minggu ini sehingga Tuban kembali zona oranye," ujarnya.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Imbau Agar PKL Cantumkan Harga di Daftar Menu yang Mudah Terlihat Konsumen
Menurutnya, perkembangan kasus Covid-19 memang cukup fluktuatif sehingga sangat memungkinkan terjadinya penambahan kasus baru. Beruntung, untuk angka kematian terbilang cukup stabil. Bahkan, sampai zero kasus dalam sehari.
"Angka kematian masih stabil, hanya satu orang bahkan nol kasus dalam sehari," imbuhnya.
Namun, ia khawatir fenomena masyarakat yang memadati pusat perbelanjaan menjelang Hari Raya Idulfitri malah mendongkrak penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Petani asal Desa Mander Laporkan Kios Pupuk Subsidi ke Polres Tuban Atas Dugaan Kecurangan
Menurutnya, kondisi tersebut sangat sulit dihindari walaupun tim satgas Covid-19 telah gencar razia kerumunan massa di pusat-pusat perbelanjaan. Untuk itu, pihaknya meminta kepada masyarakat selalu patuh dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
"Memang menjelang lebaran seperti sekarang ini agak sulit penyekat kerumunan, karena keinginan masyarakat untuk berbelanja sudah begitu ekstrem. Tidak mungkin melarang warga untuk belanja," terang wabup kelahiran Kecamatan Rengel tersebut.
Dengan begitu, Politikus Senior PKB itu meminta pengelola toko atau pusat perbelanjaan selalu menaati protokol kesehatan yang ketat bagi para pengunjung. Selain itu, manajemen dapat melakukan pembatasan 50 persen dari kapasitas dan mengatur sirkulasi pengunjung untuk menghindari kerumunan.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Jatim Serahkan Izin Operasional MI BAS International Islamic School Tuban
"Pengunjung yang hadir di pusat perbelanjaan tidak boleh melebihi kuota 50 persen dari kapasitas. Sehingga perlu dilakukan penjadwalan. Misalnya, kalau dirasa sudah penuh bisa ditutup dahulu, setelah lengang baru dibuka lagi," pungkasnya.
Sebatas diketahui, peta persebaran kasus Covid-19 di Tuban hingga saat ini sebanyak 3.603 kasus, 9 orang di antaranya kasus baru. Sementara sebanyak 3.148 orang dinyatakan sembuh, 60 orang menjalani perawatan, dan 395 orang meninggal dunia. (gun/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News