KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khafifah Indar Parawansa, Rabu (12/5/2021), mengunjungi Masjid Al-Fattah Mojokerto untuk memastikan kesiapan protokol kesehatan jelang pelaksanaan Salat Idul Fitri.
Didampingi Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita, Gubernur Khofifah meminta Takmir Masjid Al-Fattah mengantisipasi kerumunan jemaah yang berpotensi menciptakan klaster-klaster baru Covid-19.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
"Kita ikut memastikan bahwa seluruh proses agar menaati protokol kesehatan yang ketat," ujar Khofifah.
Salah satu potensi terjadinya kerumunan menurut Khofifah adalah penempatan sandal atau sepatu. "Ada tempat untuk menyimpan sandal atau sepatu, itu penting dan dibawa masing-masing ke samping di mana shaf mereka akan melaksanakan sholat id," tegas tokoh tangguh Special Achivement Award ATI tahun 2020 ini.
Menurutnya, pemerintah terus berupaya melakukan upaya penekanan penyebaran Covid-19. Salah satunya mengantisipasi potensi terjadinya kerumunan saat salat id. "Titik-titik yang potensial kemungkinan terjadinya kerumunan harus betul-betul diantisipasi," terang Khofifah.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Karena itu, pada pelaksanaan salat id pada Kamis (13/5) besok akan disiagakan jajaran Polres Mojokerto untuk mengatur tatanan shaf selama salat id. "Besok ada jajaran dari polisi dan polwan untuk mengatur ruangan," tegas mantan Mensos ini.
Terpisah, Ketua Takmir Masjid Al-Fattah, Moh. Sholeh Hasan mengatakan bahwa pihaknya telah meminta bantuan kepolisian untuk mengatur sekat-sekat di beberapa jalan.
Ia juga membatasi jemaah. Dari kapasitas Masjid Al-Fattah yang mampu menampung 5.000 jamaah, maka akan diisi 50 persen atau 2.500 jamaah saja.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Warga juga diimbau agar dapat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. "Tapi kalau masker sini jelas ketat, harus kembali itu. Kalau tidak mengembalikan kita sediakan masker di sini," pungkas Sholeh. (ris/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News