KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Keluhan Agus Suprapto, salah satu petani di Desa Kaliboto Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, bahwa tanaman padinya telah terserang penyakit potong leher atau neck blast, mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo.
Anang Widodo membantah jika yang menyerang tanaman padi di sawah Agus Suprapto adalah penyakit potong leher. Sebab setelah dilakukan pengecekan di lapangan, yang terjadi adalah serangan Xanthomonas.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Untuk potong leher biasanya (terjadi) pada musim penghujan dengan intesitas tinggi. Sekarang jarang sekali hujan, jadi yang ada Xanthomonas. Intinya tidak terjadi potong leher, (bila ada) hanya terjadi di wilayah spot-spot di salah satu kelompok tani, luasan hanya 0,35 hektare," kata Anang Widodo, Minggu (26/5) kemarin.
Menurutnya, serangan Xanthomonas itu telah diantisipasi oleh PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) dan POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman) dengan melakukan pengawalan.
"Juga (sudah ada) bantuan obat-obatan baik yang ramah lingkungan dengan membuat sendiri agensia hayati yaitu mikroorganisme, baik yang terjadi secara alami seperti bakteri, cendawan, virus, dan protozoa, maupun hasil rekayasa genetik (genetically modified microorganisms) yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT)," jelasnya.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Ditambahkan Anang, saat ini dinas pertanian juga menyediakan bantuan obat-obatan untuk petani. "Jadi secara keseluruhan di wilayah Kabupaten Kediri relatif aman," pungkas Anang Widodo. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News