Berada di Ring of Fire, Gubernur Khofifah Sebut Pesisir Selatan Jatim Butuh Kampung Siaga Bencana

Berada di Ring of Fire, Gubernur Khofifah Sebut Pesisir Selatan Jatim Butuh Kampung Siaga Bencana Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau dua kecamatan di Kabupaten Blitar yang terdampak gempa bumi 5,9 magnitudo.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau dua kecamatan di Kabupaten Blitar yang terdampak gempa bumi 5,9 magnitudo. Lokasi yang dikunjungi adalah rumah warga di Desa Boro Kecamatan Selorejo dan Desa Jabung Kecamatan Talun.

Usai meninjau kerusakan, Khofifah mengatakan, pesisir selatan Jatim termasuk Kabupaten Blitar masuk ring of fire. Meskipun mitigasi bencana sudah dilakukan secara kontinyu oleh BMKG, namun ketika mitigasi dilakukan di Banyuwangi dan Pacitan, tapi ternyata yang terdampak gempa justru wilayah Malang, Lumajang, dan sebagian Blitar. Artinya, mitigasi bencana harus komprehensif ke depannya dengan dibentuknya Kampung Siaga Bencana (KSB).

Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin

"Ini menjadi kewaspadaan semua pihak. Konstruksi bangunan ke depannya memang sebaiknya tahan gempa. Jadi bertahap konstruksinya harus dibuat tahan gempa," ujar Khofifah.

Dia menambahkan, KSB dibutuhkan supaya ada kewaspadaan dan kemandirian sesuai potensi bencana di tiap wilayah. KSB ini nantinya akan menciptakan lumbung-lumbung sosial yang disiapkan secara berbeda.

"Nanti saya minta agar dipetakan kembali KSB tiap wilayah. Agar kita bisa ciptakan kemandirian warga pada setiap potensi bencana yang ada. Misalnya, di wilayah dengan potensi banjir, akan disiapkan perahu karet. Dan tentu berbeda dengan yang disiapkan pada wilayah dengan potensi gempa, puting beliung, dan kebakaran hutan," ujarnya.

Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024

Sementara soal bantuan dampak gempa, Khofifah mengatakan, pada posisi awal akan disiapkan logistik supaya bisa membangkitkan struktur ekonomi warga terdampak. Hal ini sesuai SOP berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Sosial dan stakeholder lainnya.

"Untuk kerusakan berat sedang dan ringan segera dilaporkan ke BNPB. Namun untuk titik-titik tertentu, bisa gotong royong antara BPBD daerah dengan BPBD Jatim," kata Khofifah.

Sementara Bupati Blitar Rini Syarifah menyebut ada 112 bangunan rusak mulai dari ringan hingga berat. Pihaknya saat ini masih melakukan inventarisir kerusakan dampak gempa.

Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar

"Kita data dulu. Target kita dua hari ini selesai," pungkas Rini.

Untuk diketahui, gempa bermagnitudo 5,9 berpusat di 57 km tenggara Kabupaten Blitar, melanda pada Jumat (21/5/2021) sekitar pukul 19.09 WIB. Masyarakat berhamburan keluar rumah saat gempa melanda. Gempa dirasakan di seluruh wilayah Blitar Raya, yang meliputi Kabupaten dan Kota Blitar. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO