Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran, Plh Sekda Prov Jatim Imbau Masyarakat Tak Lengah

Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran, Plh Sekda Prov Jatim Imbau Masyarakat Tak Lengah Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wawali Adi Wibowo (Mas Adi) bersama forkopimda mengikuti Anev dari Ruang Media Command Center (MCC) Pemerintah Kota Pasuruan.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Guna memantau perkembangan penanganan Covid-19 di Jawa Timur pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H / 2021 M, Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono menggelar Rapat Analisis dan Evaluasi (Anev) bersama Pemerintah Kota Pasuruan dan seluruh Pemerintah Kota/Kabupaten Se-Jawa Timur, Jumat (21/5).

Anev ini dihadiri Kapolda dan Wakapolda Jawa Timur beserta jajarannya, Kasdam V Brawijaya beserta jajarannya, Ketua Tim Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, Kepala OPD Provinsi Jatim terkait, dan seluruh jajaran Forkopimda se-Jawa Timur.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi), didampingi Kapolres Pasuruan Kota, Dandim 0819 Pasuruan, Asisten Pemerintahan Setda, Kepala Diskominfo, dan Perangkat Daerah Kota Pasuruan lainnya mengikuti Anev dari Ruang Media Command Center (MCC) Pemerintah Kota Pasuruan.

Mengingat bahwa penanganan Covid-19 sebelum Idul Fitri mencapai angka yang cukup membanggakan dengan dilakukannya penyekatan dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, maka dalam arahannya Heru mengingatkan agar pemda tetap waspada dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Ia meminta protokol kesehatan tak henti disosialisasikan agar masyarakat tidak lengah terhadap penularan Covid-19. “Mudah-mudahan ke depan setelah perayaan Idul Fitri hingga ketupatan, masyarakat lebih disiplin dengan di koordinasi masing-masing Satgas,” ujar Heru.

Plh. Sekda juga mengingatkan pengawasan di area yang memiliki potensi kerumunan seperti pasar kaget, tempat wisata, tradisi larung laut. Selain itu, juga acara hajatan atau nikahan karena saat ini masih di bulan Syawal.

“Antisipasi arus balik yang daerahnya memiliki bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, dan terminal bus. Yang terakhir adalah antisipasi kepulangan para santri di ponpes-ponpes pada 15 Syawal,” pungkasnya. (ard/par)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO