LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sapi jenis rumpun baru mulai dikembangkan di Lamongan. Hal tersebut ditandai dengan launching kegiatan pengembangan sapi belgian blue oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu, Rabu (2/6/2021). Didampingi Wakil Bupati Abdul Rouf, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi daging sapi di Lamongan.
Kegiatan diawali dengan Bupati Yuhronur Efendi meninjau stan UMKM produk olahan pangan, nonpangan, alat, dan teknologi peternakan. Selain itu, Yuhronur juga memperagakan inseminasi buatan semen beku (sperma) sapi belgian blue yang diberikan pada sapi peranakan jenis limosin, dan menyerahkan bantuan protein hewani, serta memberikan santunan kepada anak yatim.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Diungkapkan Kepala UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jatim Iswahyudi, Lamongan dipilih menjadi salah satu tempat pengembangbiakan sapi jenis belgian blue ini karena Lamongan dianggap sebagai salah satu kabupaten yang berkomitmen dalam pengembangan peternakan.
Iswahyudi juga mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan peranakan belgian blue murni dibutuhkan proses sekitar 4 hingga 5 tahun. "Kalau 9 bulan lagi yang lahir ini jantan akan sama seperti limosin simental, jika betina nanti dipelihara dan dikawinkan lagi dengan belgian blue lagi 3 sampai 4 kali proses, baru akan lahir belgian blue murni. Jadi sekitar 4 sampai 5 tahun perjuangan," terang Iswahyudi.
Iswahyudi menambahkan, sekitar 51 ribu akseptor (sapi siap kawin) di Lamongan, oleh Pemprov Jatim akan difasilitasi inseminasi buatan gratis. "Mudah-mudahan dengan adanya kawin suntik gratis ini, 2026 Indonesia akan mandiri pangan sektor daging sapi,” tambahnya.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Menyambut program inseminasi gratis dari provinsi dalam pengembangan sapi belgian blue, Bupati Yuhronur Efendi siap membantu memenuhi beberapa sarana yang diperlukan, seperti bank sperma guna penyimpanan semen beku agar tidak terjadi kerusakan. Selain itu, ke depan Yuhronur juga akan mengusahakan keberadaan puskeswan (pusat kesehatan hewan) seimbang dengan puskesmas yang ada di Lamongan.
“Industri peternakan Lamongan siap menjadi tulang punggung peternakan di Jatim. Pemerintah daerah akan selalu support dan memperbaiki peternakan di Lamongan. Belgian blue ini sapi bermasa depan baik, tinggi besar, struktur tulang kuat, daging bertumpuk-tumpuk. Ini akan sangat menjanjikan bagi kita semua,” ujarnya.
Bupati Yuhronur juga menyerahkan penghargaan kepada petugas inseminasi buatan berprestasi, petugas puskeswan berprestasi, petugas pelapor terbanyak kasus penyakit hewan melalui iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional), petugas wilayah dengan capaian polis terbanyak, serta penyerahan polis AUTSK (Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau).
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Sukriyah, untuk saat ini kebutuhan daging sapi di Indonesia masih sekitar 65 persen yang tercukupi, kekurangannya masih impor. Sedangkan Provinsi Jatim sendiri masih bisa memberikan pasokan daging nasional sebanyak 35 persen.
“Lamongan merupakan salah satu tulang punggung bantu pemasokan daging provinsi dan nasional. Harapannya dengan dikembangkannya belgian blue ini dapat meningkatkan populasi, sehingga produksi daging sapi juga dapat meningkat," ucap Sukriyah. (qom/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News