Di Depan 200 Ulama, Kiai Asep Buka Rahasia Sukses Bisnis di Pesantren

Di Depan 200 Ulama, Kiai Asep Buka Rahasia Sukses Bisnis di Pesantren DARI KIRI: Adik Dwi Putranto, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Bojonegoro Ana Muawanah. foto: IST./ BANGSAONLINE.com

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., dan Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa menjadi pembicara utama dalam acara Silaturahmi Pondok Pesantren dan Peserta (One Pondok One Product) Jatim se-Eks Karesidenan Bojonegoro di Hotel De Warna Bojonegoro, Minggu (6/6/2021).

Dalam acara yang diikuti sekitar 200 ulama dari berbagai yang letak duduknya berjarak satu meter untuk memenuhi prokes itu tampil pada sesi pertama. Sedang Gubernur tampil sebagai pamungkas.

Baca Juga: Panen Raya Padi di Desa Krajan, Khofifah Apresiasi LPPNU Kabupaten Pasuruan

Acara itu juga dihadiri Bupati Bojonegoro Ana Muawanah dan Ketua KADIN Jatim Adik Dwi Putranto. 

Saat tampil, banyak peserta bertanya tentang usaha bisnis di yang digeluti kiai miliarder tapi dermawan tersebut selama ini. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu langsung membuka rahasianya secara gamblang.

“Karena kalau kita mendapat kenikmatan dari Allah, harus diceritakan agar orang lain bisa meniru atau mendapat inspirasi. Waamma bini'mati rabbika fahaddits,” kata sembari mempersilakan ratusan kiai itu studi banding ke Amanatul Ummah.

Baca Juga: Kunjungi Sentra Produksi Tas Kulit di Tulangan Sidoarjo, Khofifah Komitmen Perkuat UMKM Jawa Timur

Menurut , jika kita ingin sukses dalam menggeluti usaha bisnis di , maka kita harus mengkondisikan dulu diri kita sebagai orang yang banyak rezekinya.

“Caranya bagaimana? Ada referensinya dalam Al-Quran. Wamayyattaqillaha yaj’al makhraja. Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasib. Wamayyatawakkal alallah fahuwa hasbuhu, innallaha ballighu amrihi, qad ja’lallahu likulli syaiin qadra,” kata mengutip Al-Qur’an Surat Ath-Thalaq ayat 2 sampai 3.

Artinya, Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dan memberi rezeki yang tak terduga. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Sesugguhnya Allah tetap melakukan sesuatu yang dikehendaki-Nya. Allah telah menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu.

Baca Juga: Tinjau Dapur Sehat MBG di Sidoarjo, Khofifah Beberkan Peran SPPG

lalu bercerita tentang Sa'ad Ibn Rabiah yang oleh Rasulullah SAW dipersaudarakan dengan Abdurrahman bin Auf ketika peristiwa Hijrah ke Madinah. Sahabat Sa'ad adalah sahabat Anshar dan orang terkaya di Madinah pada masanya. Sedang Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Muhajirin yang ikut hijrah Nabi dari Makah ke Madinah.

Menurut , Sa'ad menawarkan separuh harta dan bahkan salah satu istrinya kepada Abdurrahman bin Auf. Menurut , jika Abdurrahman bin Auf mau, maka Sa'ad akan menceraikan salah satu istrinya agar dinikahi oleh saudara barunya itu setelah iddah. 

Namun Abdurrahman bin Auf menolak secara halus. Ia hanya minta diantar ke lokasi pasar. Sa'ad pun mengantarkan Abdurrahman bin Auf ke pasar Bani Qoinuqa, yaitu tempat kaum Yahudi.

Baca Juga: Dikunjungi Mahasiswa Universiti Malaya Malaysia, Khofifah Ungkap Pesan Gus Dur dan Ijtihad Politik

“Di Madinah itu ada tiga kelompok Yahudi. Yaitu Bani Quraidah, Bani Nadzir, dan Bani Qainuqa,” kata .

Setelah melihat kondisi pasar, Abdurrahman bin Auf memutuskan untuk membuka kios. Tentu modalnya dari Sa'ad. 

Ternyata usaha Abdurrahman bin Auf berkembang pesat. “Dari satu kios menjadi dua kios. Akhirnya Nabi memanggail Abdurrahman Bin Auf,” tutur . Menurut , melihat potensi Abdurrahman Bin Auf, akhirnya Nabi Muhammad membuatkan pasar. Sehingga Abdurrahman Bin Auf menjadi orang paling kaya di Madinah, melampaui kekayaan Sa'ad Ibnu Rabiah.

Baca Juga: Jelang Musim Balap, Mario Aji Sambangi Kediaman Khofifah dan Disuguhi Durian Black Thorn Khas Blitar

Saat itulah Sa'ad mengatakan kepada Abdurrahman bin Auf, “Dulu saya orang terkaya di Madinah. Tapi sekarang panjenengan orang terkaya di Madinah.”

Dengan merendah, Abdurrahman Bin Auf menjawab. “Ya, tapi kan modalnya dibantu panjenengan.”

Menurut , Abdurrahman Bin Auf seorang pedagang bertangan dingin, sampai Sahabat Sa'ad melihat setiap sesuatu yang dipegang Abdurrahman Bin Auf menjadi emas.

Baca Juga: Tinjau MBG di SDN Modung, Khofifah Berharap MBG Tingkatkan IQ dan Kualitas Generasi Bangsa

lalu menyimpulkan bahwa Abdurrahman Bin Auf adalah contoh seorang Sahabat visioner yang usahanya merintis dari nol atau dari bawah tapi kemudian menjadi konglomerat profesional di tengah kekuatan besar dominasi konglomerasi kaum Yahudi Bani Qainuqa.

“Sama dengan sekarang. Semua bisnis dikuasi China,” kata . Artinya, menurut harus yakin bahwa kita bisa menjadi pengusaha besar asal kita punya rasa percaya diri sembari mereferensi kepada al-Quran dan Hadits. 

yang kini memiliki usaha air mineral dan SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) serta usaha lainnya itu menggugah kesadaran para kiai agar di dikembangkan usaha atau bisnis. Menurut , Abdurrahman Bin Auf bukan hanya seorang konglomerat kaya raya, tapi juga ahli ibadah dan takwa kepada Allah.

Baca Juga: Tinjau MBG di Bangkalan, Khofifah: Dapur Umum di Baghdad Jadi Referensi Presiden Prabowo

Karena itu menekankan salat malam. “Tak usah terlalu malam. Menjelang subuh saja,” kata . Tapi setelah subuh, kata , jangan tidur. Karena ada Hadits yang artinya bahwa Allah membagikan rezeki antara terbit fajar shadiq hingga terbit matahari. Karena itu saat Allah membagikan rezeki kita jangan absen.

“Ini Haditsnya shahih,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

sehari penuh di Bojonegoro. Selama di Bojonegoro, selalu didampingi H Ahmad Suprayitno, M.P.di, Ketua PC Pergunu Bojonegoro dan Gus Wahid dari Pondok Pesantren Kendal Bojonegoro.

Baca Juga: Pujangga Sufi, Abu Nuwas Benci Perkara Haq, Suka Fitnah dan Ngaku Lebih Kaya dari Allah

Usai menjadi pembicara di acara , menuju Kantor PCNU Bojonegoro. Menjadi pembicara dalam acara Pergunu Bojonegoro yang juga dihadiri Ketua PW Pergunu H. Sururi, S.Ag, MM. 

Lalu bersama Gubernur dan rombongan melakukan peletakan batu pertama pembagunan Masjid Kanzul Asy di Pondok Modern Al-Fatimah yang diasuh KH Tamam.

Usai dari acara itu, bersama Gubernur dan rombongan menuju rumah seorang kiai di Bojonegoro. Lalu ke pondok Pesantren Kendal, terbesar di Bojonegoro. 

Sekitar pukul 20.30 WIB, dan rombongan kembali ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya lalu ke Pacet Mojokerto. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO