PT SAT akan PHK Massal Jika Minimarket Ditertibkan

PT SAT akan PHK Massal Jika Minimarket Ditertibkan Salah satu gerai Alfamidi. foto: sindonews.com

SURABAYA (BangsaOnline) - PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk (pemilik jaringan minimarket dan Alfamidi) menilai, langkah kurang tepat ketika hendak menutup toko modern yang tidak mengantongi izin. Pasalnya, keberadaan toko modern ini telah menyerap banyak sekali tenaga kerja.

“Untuk pembukaan satu gerai minimarket saja minimal bisa membuka lapangan kerja bagi 8-10 orang, Dalam satu minimarket setidaknya ada 15 karyawan. Mereka bekerja secara bergiliran berdasarkan shift,” kata General Manager (GM) Corporate Communication PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Nur Rachman.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

Karena itu, jika toko modern ditertibkan, maka mereka tidak akan segan-segan melakukan PHK massal. Karena sejauh ini PT SAT telah berusaha melengkapi Izin Usaha Toko Modern (IUTM) meski selalu saja ada hambatan.

Di Surabaya terdapat 667 minimarket yang tidak mengantongi IUTM. Dengan 15 karyawan per gerai, maka jumlah total karyawan minimarket se-Surabaya menyentuh angka 10.000 orang. Jumlah total gerai yang masuk jaringan 270 lebih. Jika tiap gerai mempekerjakan 15 karyawan, maka total karyawan mencapai 4.000 orang lebih.

Menurut Nur Rachman sejak pertama pihaknya akan menyewa rumah untuk gerai / outlet atau Alfamidi, surat-surat sudah disiapkan, dalam proses menunggu izin turun, selama 6 bulan pertama, pihaknya membenahi rumah tersebut hingga tampak layak ditempati sebagai tokoh modern.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

”Setelah 6 bulan itu, kami baru membuka tokoh atau gerai kami, karena prediksi kami pada bulan ke 8 izin pasti turun sesuai komitmen dari kepala dinas Cipta Karya dan peraturan yang ada di SSW (Surabaya Single Window). Tapi dalam perjalanan, ternyata izinnya gak turun-turun. Kami sudah memberi uang yang sangat banyak untuk biaya pengurusan izin tersebut. Realitanya, uang gak kembali, izin gak turun-turun, siapa yang salah?“ keluhnya.

Nur Rachman menambahkan, pemkot Surabaya selalu gembar-gembor agar para investor mau membuka usaha disini, semua akan diberi kemudahan.

“Kami sudah melakukan CSR untuk PKL, untuk UKM, kami juga mengajak PKL dan UKM kerjasama berjualan di depan tokoh kami dengan sewa yang super murah. Kami juga merekrut karyawan orang Surabaya, apalagi yang kurang?, kita sudah berusaha semaksimal mungkin menemui bu Risma untuk minta petunjuk, tapi beliau gak pernah menanggapi niat baik kami. Puluhan surat audensi kami kirim ke bu Risma, tapi hingga saat ini, bu Risma tetap tidak menanggapi. Kami ingin bertemu untuk sharing, langkah apa yang sebaiknya kami tempuh agar kita sama-sama bisa mendapatkan win-win Solution,” pungkasnya.

Baca Juga: Peringati HUT ke-79 RI, Alfamart Berbagi ke Veteran di Sidoarjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO