KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Berawal dari keluhan para petani di Kelurahan Bandar Lor tentang serangan hama tikus pada tanaman jagung mereka, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri melancarkan aksi Gerakan Pengendalian (Gerdal), Rabu (23/6/2021).
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan populasi tikus yang meresahkan para petani di Kelurahan Bandar Lor tersebut.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"Di kondisi seperti saat ini serangan dari hama tikus patut diwaspadai. Sebab, serangan mereka jika dibiarkan akan membuat para petani ini mengalami kerugian," ungkap Mohamad Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri, Rabu, (23/6).
Apalagi untuk sawah yang dekat dengan pemukiman warga seperti di Bandar Lor ini, lanjut Ridwan, keberadaan hama tikus seringkali menjadi masalah untuk para petani.
Dijelaskan Ridwan, aksi gerdal yang dilakukan di Kelurahan Bandar Lor tepatnya di ladang jagung milik petani di Jalan Wachid Hasyim, belakang Rumah Sakit Kilisuci Kota Kediri ini terdiri dari beberapa opsi pengendalian.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
"Kita lakukan penanganan secara alami dan kimia disesuaikan dengan kondisi dari kerusakan tanaman dan populasi hama," tandasnya.
Adapun penanganan tersebut meliputi beberapa cara seperti penggunaan perangkap tikus dan pestisida kimia (racumim dan petrokum). Sedangkan penanganan secara alami menggunakan agensia hayati. "Selain itu kita juga melakukan gropyokan dengan cara pengemposan atau pengasapan pada lubang tikus," ungkap Ridwan.
Selain itu, pihaknya juga tidak henti-hentinya memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada para petani. Termasuk juga petani di Bandar Lor seperti yang dilakukan oleh Sunarti, penyuluh lapangan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Sementara itu, Ita Sachariani, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, DKPP Kota Kediri menambahkan, racun tikus yang digunakan telah disiapkan oleh pihak DKPP.
"Nanti kita akan coba gunakan racumin yang telah berizin edar dari pemerintah. Artinya, bahan racun ini telah dinilai aman untuk keberlangsungan lingkungan," terangnya.
Dijelaskan Ita, cara menggunakan racun tersebut dengan menggunakan pelet ayam. Setiap dua gelas pelet ayam dibubuhkan racumin sebanyak satu sachet. Kemudian dicampur dengan satu sendok minyak goreng hingga merata. Selanjutnya, racikan tersebut diletakkan di depan liang sarang tikus. "Pelet ayam bisa diganti alternatif lain, seperti jagung manis," ujarnya kepada para petani.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
Menurut Ita, racun petrokom ini fungsinya tidak untuk mematikan tikus, melainkan membuat tikus tidak mau makan lagi. "Karena begitu dia makan racun yang berbentuk seperti permen ini, perutnya akan menjadi mual, kerongkongan mengering, kemudian akan mencari sumber air untuk diminumnya," terang Ita.
"Racunnya baru akan bereaksi dan membuat tikusnya mati setelah meminum air tersebut. Jadi tidak langsung mati di tempat, melainkan kadang mati masuk ke liang-liang mereka," imbuhnya.
Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, para petani yang tergabung dalam kelompok tani Bandar Sari ini segera meletakkan racun-racun tikus yang telah diracik tersebut di lokasi-lokasi dekat dengan liang sarang tikus.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tanam Pohon Bersama PLN dan Perhutani, Wujud Nyata Kolaborasi Peduli Lingkungan
Syaifudin, salah satu anggota dari kelompok petani mengucapkan terima kasih atas pembinaan dan bantuan yang telah diberikan oleh DKPP Kota Kediri.
"Terima kasih atas arahan dan bantuan racun yang telah diberikan kepada kami, semoga dengan ini populasi dari hama tikus ini bisa dikendalikan dan membuat tanaman kami bebas dari serangan tikus," ungkap Syaifudin.
Adapun bantuan yang diberikan oleh DKPP Kota Kediri terdiri dari beberapa item, meliputi 5 kg petrokom, 5 sachet racumin, dan dua perangkap tikus. Selanjutnya, setelah gerdal ini, pemantauan dan pendampingan akan terus dilakukan oleh DKPP Kota Kediri bersama dengan para petani. (uji/ian)
Baca Juga: High Level Meeting TPID 2024, Kota Kediri Masuk 10 Daerah dengan Inflasi Terendah se-Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News