MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. mengungkapkan bahwa buah kurma – terutama ajwa - bisa membunuh virus apa saja, termasuk virus corona. Tapi bagaimana caranya?
“Ya, di-istighatsahi dulu sesuai petunjuk al-Quran dan Hadist. Lalu makan kurma satu butir,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com seusai memberi pengajian Kitab Muchtarul Ahadits di depan ribuan santri baru selepas salat Subuh di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Pada tahun ini santri baru yang sudah masuk ke asrama santri Pondok Pesantren Amanatul mencapai 2.500 orang lebih. Sementara ribuan santri lama belum kembali. Kiai Asep memiliki 12.000 santri yang mukim Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto.
Tentang khasiat buah kurma Kiai Asep tak hanya mengutip Hadits, tapi juga mempraktikkan pada para santrinya. BANGSAONLINE.com sempat menyaksikan Kiai Asep membagikan kurma kepada para santrinya menjelang mengaji kitab Muchtarul Ahadits seusai salat jamaah Subuh di Masjid Raya KH Abdul Chalim tersebut.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
(Para pembina membagikan kurma satu per satu kepada para santri di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Selasa (13/7/2021). foto: mma/ bangsaonline.com)
“Dikunyah sampai lembut. Sebelum (kurma) dimakan, baca bismillah, alhamdulillah dan surat al-Ikhlas,” kata Kiai Asep mengingatkan para santrinya yang sudah memegang satu butir kurma di dalam Masjid Raya KH Abdul Chalim.
Kiai Asep juga memberikan minuman kesehatan probiotik yang dicampur air mineral kepada para santrinya. Sambil berdoa, Kiai Asep mencampur sendiri minuman kesehatan probiotik itu dengan air mineral merk Afia, produksinya sendiri.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
“Sesuai Hadits, kunyahlah kurma sampai lembut dan menyatu dengan air liur karena kurma (yang menyatu dengan air liur) itu bisa membunuh kuman dan virus, termasuk virus corona,” jelas Kiai Asep.
Lagi-lagi Asep menekankan, sebelum mengunyah kurma juga harus baca bismillah, alhamdulillah dan surat al-Ikhlas. “Tapi itu kalau gejala ringan. Kalau gejala agak berat harus ditambahi air zam-zam, madu, dan habbatussyauda’,” terang kiai miliarder tapi dermawan itu kepada BANGSAONLINE.com.
Kiai Asep kembali mengutip Hadits bahwa air zam-zam dan madu adalah obat dari segala penyakit. Namun, kata Kiai Asep, harus yakin. “Harus yakin karena ini Hadits,” katanya.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
(Pembina membagikan kurma satu per satu kepada para santri di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Selasa (13/7/2021). foto: mma/ bangsaonline.com)
Menurut Kiai Asep, berkat ramuan dan doa-doa yang dipraktikkan dari Al-Quran dan Hadits Nabi itu para santri dan guru Amanatul Ummah diselamatkan oleh Allah SWT dari virus Corona.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
“Alhamdulillah 12.000 santri saya tak tersentuh Corona,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Kiai Asep memang sangat sigap terhadap para santrinya. “Ada gejala sedikit saja, misalnya batuk-batuk langsung saya tangani sendiri,” kata Kiai Asep. Sekarang, kata Kiai Asep, para santrinya jauh lebih sehat ketimbang sebelum pandemi Covid-19.
“Kalau dulu kan masih ada yang batuk-batuk. Sekarang tak ada. Karena ada santri yang batuk sedikit saja langsung saya tangani,” tambahnya.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
Praktik spiritual memang sangat kuat di Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Para santri pukul tiga pagi harus bangun. Mereka semua harus mengikuti salat hajat 12 rakaat enam kali salam. Plus witir tiga rakaat dua kali salam.
Lalu mereka membaca surat Yasin sambil menunggu salat jamaah Subuh.
Usai salat Subuh para santri yang memakai baju putih-putih itu mengaji Kitab Muchtarul Ahadits yang diajarkan langsung oleh Kiai Asep. Di sela membaca Hadits Kiai Asep juga memimpin doa untuk diri diri sendiri, santri, wali santri, bangsa dan semua pemimpin Indonesia, mulai dari Bupati, wakil bupati, gubernur, wakil gubernur hingga presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Keberkahan, Borong Dagangan di Pasar Dinoyo sampai Warga Mantap Pilih Mubarok
Visi keindonesiaan Kiai Asep memang sangat kuat, sesuai karakter para pendiri NU. Karena itu Kiai Asep terus berusaha membantu pemerintah agar Covid-19 segera berlalu. Tentu dengan cara dan strateginya sendiri sesuai kapasitasnya sebagai tokoh Islam.
Kiai Asep sangat yakin bahwa protokol Islam sangat ampuh. “Protokol Islam itu kan, pertama, harus bersih. Karena Islam menekankan kebersihan. Orang tidak akan masuk surga jika tak bersih,” tegas Kiai Asep dalam berbagai kesempatan.
Kiai Asep selalu menyampaikan bahwa Covid-19 menyerang manusia karena dunia sudah kotor. “Saya berkeyakinan munculnya Covid-19 itu karena dunia ini sudah kotor. Toilet-toilet di hotel-hotel berbintang tak ada showernya. Dengan alasan toilet kering, hotel-hotel itu hanya menyiapkan tisu,” kata Kiai Asep yang sering bepergian keluar negeri. Padahal justru dari situlah kuman berkembang.
Baca Juga: Alumni Ponpes Lirboyo di Mojokerto Siap Menangkan Paslon Mubarok
Karena itu Kiai Asep menekankan pentingnya mempraktikkan protokol Islam dan jamu herbal sesuai Hadits dan al-Quran, disamping tetap taat protokol kesehatan seperti pakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.
Ia berharap apa yang dipraktikkan di Amanatul Ummah bisa menginspirasi pondok pesantren lain bahkan lembaga-lembaga lain yang punya komitmen menjaga kesehatan. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News