MADIUN, BANGSAONLINE.com - BP Jamsostek Cabang Madiun menyerahkan bantuan APD (alat pelindung diri) berupa 30 baju hazmat, seribu masker, dan poster kesehatan keselamatan kerja bagi tenaga medis yang ada di RSUD Caruban, Madiun, Jumat (16/7).
"Sementara ini kami menyerahkan 30 APD (baju hazmat) lengkap, seribu masker, dan poster kesehatan keselamatan kerja," ujar Kepala BP Jamsostek Cabang Madiun, Honggy Dwinanda Hariawan.
Baca Juga: Pertemuan Laskar Ronggo Djumeno dan RSUD Caruban Belum Mufakat soal Rekrutmen BLUD non-ASN
Honggy menuturkan, bantuan APD dan masker tersebut diprioritaskan untuk tenaga pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sebab, tenaga kesehatan berperan penting dalam melayani pasien yang terpapar Covid-19.
Selain itu, Honggy menyebutkan bantuan APD itu merupakan bagian dari program promotif dan preventif serta bentuk empati kepada nakes yang merawat pasien Covid-19. Saat ini BP Jamsostek berfokus dalam penanganan Covid-19 dengan pemberian bantuan untuk rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah kerjanya.
"Kegiatan ini juga bagian dari peringatan hari jadi Kabupaten Madiun ke-453 tahun," imbuh dia.
Baca Juga: Endah Buktikan Kemudahan Aplikasi Antrean Online Mobile JKN: Berobat Lebih Mudah dan Hemat Waktu
Meskipun secara jumlah APD yang diberikan belum memenuhi kebutuhan rumah sakit secara signifikan. Paling tidak, dapat memberikan manfaat besar bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayan kesehatan.
Honggy juga mengimbau agar seluruh tenaga relawan penanganan Covid-19 di lingkup RSUD Caruban didaftarkan menjadi peserta BP Jamsostek. Ini penting agar mereka mendapatkan perlindungan.
Sementara Direktur RSUD Caruban, drg Farid Amiruddin, mengakui kebutuhan APD tidak akan mampu dipenuhi jika mengandalkan dari pendapatan RSUD. Apalagi dari data yang yang dihimpun, diketahui Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD Caruban di atas 80 persen. Hal ini menunjukkan banyaknya pasien Covid-19 yang ditangani.
Baca Juga: Dengan Faskes, BPJS Kesehatan Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
"Kami berterima kasih atas bantuan ini. Saat ini pemakaian APD harus sering ganti karena jumlah pasien tak terkendali. Bahkan petugas di IGD harus mengenakan APD level 3. Kami juga mengajukan permintaan bantuan APD ke Dinas Kesehatan Provinsi Jatim," pungkas dia.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun per Kamis (15/7/2021) di Kabupaten Madiun sendiri jumlah konfirmasi positif mencapai 5.335 orang. Dari jumlah tersebut, 335 orang dirawat, 8 orang isolasi mandiri, selesai isolasi 4.650 orang, dan 342 orang meninggal. (dro/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News