SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejak terdeteksi pertama kali pada 2 Maret 2020, sudah jutaan warga Indonesia yang terinfeksi Covid-19 hingga akhirnya ditetapkan sebagai pandemi. Namun, ternyata ini bukan kali pertama Indonesia dilanda pandemi virus.
Indonesia juga pernah mengalami pandemi virus yang sangat mematikan pada tahun 1918. Yakni pandemi Virus Influenza atau lebih dikenal Flu Spanyol.
Baca Juga: Alasan Hadratussyaikh Tolak Anugerah Bintang Hindia Belanda, Kenapa Habib Usman Bin Yahya Menerima
Kasus Flu Spanyol di Indonesia telah diteliti oleh Colin Brown pada tahun 1987. Colin memperkirakan korban jiwa akibat virus ini mencapai 1,5 juta jiwa. Perkiraan jumlah kematian ini didapat dari perhitungan selama tahun 1918 dan 1919.
Namun, Siddharth Chandra, Direktur Asian Studies dari University of Michigan pada tahun 2013 memperkirakan angka kematian akibat wabah Flu Spanyol lebih dari itu. Yakni antara 4,26 juta hingga 4,37 juta jiwa.
Baca Juga: Ribuan Jemaah Padati ISHARI Fest 2024 di Mojokerto
Virus Flu Spanyol masuk ke Indonesia (Hindia Belanda pada masa itu) pada bulan Juni 1918 melalui jalur Sumatra melalui jalur semenanjung Malaya. Sedangkan masuk ke Jawa melalui Singapura. Selain di Jawa, Virus Influenza juga masuk di Kalimantan Barat melalui Jalur Singapura pada pertengahan Juli 1918.
Penyebaran Virus Influenza ini terjadi dua gelombang, di mana gelombang pertama terjadi pada Indonesia bagian barat dan gelombang kedua terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 1918 untuk Indonesia bagian timur. Penyebarannya terus meluas dan parah hingga menimbulkan banyak kematian.
Untuk di wilayah timur, Virus Flu Spanyol terdeteksi setelah ada telegram dari Banjarmasin pada bulan November Tahun 1918, yang menerangkan bahwa daerah mereka tengah mengalami pandemi Influenza.
Baca Juga: Sering Konsumsi Susu Kedelai, Lakukan Cara ini Agar Tak Cepat Rusak
Kemudian disusul oleh 2 daerah lainnya yaitu Buleleng dan Banyuwangi. Selanjutnya Virus Influenza menyebar sangat cepat di Jawa Timur, khususnya di Surabaya yang pada saat itu pelabuhan sedang ramai-ramainya.
Akhir November 1918, Pemerintah Hinda Belanda menerima informasi Virus Influenza ini sudah memasuki Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Baca Juga: Mulai 1 Januari 2024 Vaksin Covid-19 Tak Lagi Gratis
Riset pun dilakukan oleh pemerintah untuk menganggulangi Pandemi Influenza dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan menggunakan Pil Kena yang cocok untuk obat Malaria, hingga pemerintah Hindia Belanda memproduksi Obat Influenza. (arp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News