
BOGOR, BANGSAONLINE.com - Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga membahas soal konflik di Palestina.
Menurut Prabowo, Indonesia dan Turki sepakat atas kemerdekaan Palestina sebagai solusi dari konflik yang terjadi.
"Di bidang hubungan internasional kami menegaskan bahwa Indonesia dan Turkiye berpandangan tetap bahwa solusi untuk perdamaian di Palestina adalah kemerdekaan bagi Palestina dengan solusi dua negara, two state solution," kata Prabowo usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025).
Selain itu, Presiden RI ke-8 ini juga menyatakan kedua negara juga mendukung perdamaian di Suriah dan Ukraina.
"Kita juga mendukung perdamaian di Suriah dan Ukraina," ujar Prabowo.
Erdogan juga mengapresiasi sikap indonesia yang tegas pada konflik di Palestina.
Selain itu, Erdogan juga berharap kerjasama antara Indonesia dan Turki dalam mendukung Palestina tetap berlanjut.
"Saya mengapresiasi sikap bangsa Indonesia yang sangat tegas. Ke depan, dalam hal pembangunan kembali Palestina pascakonflik kita akan terus melanjutkan kerja sama dengan Indonesia," ujar Erdogan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono sebelumnya menegaskan bahwa Indonesia mendorong solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
Selain itu, Menlu juga menegaskan bahwa gencatan senjata dan kemerdekaan Palestina merupakan kunci perdamaian.
"Indonesia meyakini bahwa solusi dua negara harus diimplementasikan sesuai parameter internasional, di mana gencatan senjata dan negara Palestina yang merdeka adalah kunci," kata Sugiono dalam pernyataan pers di Kantor Kemenlu, Jakarta pada 10 Januari 2025.
Diplomasi aktif Indonesia, menurutnya tidak pernah meninggalkan Palestina. Bahkan, menurut dia, Indonesia siap menerjunkan pasukan perdamaian apabila disetujui oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Indonesia berpandangan bahwa hukum internasional harus dipatuhi tanpa standar ganda, bahwa Indonesia juga menyambut fatwa mahkamah hukum internasional dan mendesak akuntabilitas Israel," ujar Sugiono. (rif)