Pasca-insiden Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Silo, Warga yang Terlibat Akan Di-tracing

Pasca-insiden Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Silo, Warga yang Terlibat Akan Di-tracing Habib Salim, Kepala Dinas Kominfo Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) akan melakukan tracing terhadap warga yang terlibat pada pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 di Kecamatan Silo, Jumat (23/7) kemarin. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya klaster sebaran Covid-19 baru di Kecamatan Silo.

"Untuk mengantisipasi terjadinya sebaran baru akan kami upayakan untuk tracing kepada warga yang terlibat saat kejadian pengambilan pasien di Kecamatan Silo," ucap Kepala Dinas Kominfo Habib Salim, Senin (26/7), di kantornya.

Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil

"Terutama kepada pihak keluarganya, akan kita lakukan tracing melalui petugas setempat untuk memastikan kondisinya," imbuhnya.

Habib menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, mobil yang membawa jenazah pasien tengah melaju menuju pemakaman di Dusun Sukmoilang, Desa Pace, Kecamatan Silo.

"Bahwa sebelumnya sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Oleh karena itu, pihak satgas akan melakukan pemulasaran sesuai protokol kesehatan, namun sesampainya di lokasi tidak sesuai harapan," ungkapnya.

Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil

Menurut Habib, kejadian tersebut dilatarbelakangi adanya informasi hoax yang beredar di masyarakat, bahwa organ tubuh jenazah pasien Covid-19 akan diambil. Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakat, sehingga terjadi insiden pengambilan paksa jenazah.

"Ada info-info yang melatarbelakangi yang tidak diketahui dari mana dan itu hoax, dibilang bahwa ada anggota tubuh yang diambil, padahal setelah dicek dan dibuka ternyata tidak benar. Hal itulah yang memancing emosi masyakarat," jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak termakan informasi yang tidak benar karena berpotensi menimbulkan kekacauan. "Agar kondisi tetap kondusif kami imbau kepada masyarakat tidak terpengaru informasi-informasi yang belum tentu pasti kebenaranya," pungkasnya. (yud/eko/rev)

Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO