PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan terus mematangkan pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) yang sudah lama direncanakan namun terkendala pandemi. Hal ini terungkap dalam forum grup discussion (FGD) di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Rabu (18/8/2021) lalu.
Dalam FGD itu, Pemkab Pamekasan mengundang beberapa stakeholder di antaranya Bea Cukai Wilayah Madura, Bea Cukai Wilayah Jawa Timur, perusahaan rokok, dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.
Baca Juga: Upacara Harjad ke-494 Kabupaten Pamekasan Hadirkan Ratusan Penari Topeng Getak dan Ronggeng
Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam meminta pembangunan KIHT segera terealisasi, karena akan membantu petani tembakau dan pabrik rokok.
"Hari ini kita perlu banyak pendapat dari beberapa pihak, bagaimana wujud nyata KIHT ini secara operasional tidak terlalu lama," kata Baddrut Tamam.
Ia menyampaikan, pembangunan KIHT tersebut telah terencana pada tahun 2019. Namun setelah rencana itu matang dan akan dilaksanakan ternyata ada pandemi Covid-19 yang membuyarkan banyak program strategis untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Festival Tanean Lanjhang ke-10 Dijadwalkan Bulan ini, Pemkab Pamekasan Hadirkan Pj Gubernur Jatim
"Pembangunan KIHT yang sudah lama kita rencanakan dan terkendala pandemi Covid-19 sehingga beberapa anggaran harus dialihkan untuk penanganan wabah Covid-19," ujar mantan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
"KIHT ini merupakan suatu kawasan khusus industri hasil tembakau dalam memproduksi rokok yang terdiri dari beberapa perusahaan rokok di Pamekasan," imbuhnya.
Baddrut Tamam berharap, nantinya keberadaan KIHT selain bisa meminimalisir rokok ilegal, juga dapat menyerap tembakau petani dengan harga yang maksimal, menyerap tenaga kerja, dan beberapa manfaat lainnya untuk kesejahteraan petani tembakau dan pabrikan.
Baca Juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pj Bupati Pamekasan Berikan Hadiah untuk Veteran
"Semoga dengan adanya KIHT nantinya akan bisa lebih menyejahterakan para petani, buruh, juga para pengusaha rokok di Bumi Gerbang Salam," pungkasnya. (adv/pmk1/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News