Ritual Tiga Hari, Pria di Blitar Tewas di Dalam Kamar, Ditemukan Dupa dan Segenggam Tanah

Ritual Tiga Hari, Pria di Blitar Tewas di Dalam Kamar, Ditemukan Dupa dan Segenggam Tanah Petugas saat olah TKP.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Seorang pria di Desa Tumpak Oyot, Kecamatan Bakung, Kabupaten ditemukan tak bernyawa di dalam kamar di lantai dua sebuah bengkel, Senin (30/8/2021). Korban meninggal setelah tiga hari lalu pamit untuk melalukan atau melakukan tirakat di dalam kamar.

Saat ditemukan, korban Ahmad Sulis Widaryanto (45) sudah dalam kondisi kaku dan mulai menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Di dekat tubuhnya ditemukan mangkuk kecil berisi sisa nasi putih, botol berisi air putih, dupa atau ratus yang sudah dibakar dan belum dibakar, minyak yang dibungkus kain warna putih bertuliskan kata-kata , sisa lilin yang sudah terbakar, dan segenggam tanah.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

Kasi Humas Polres Iptu Udiyono mengatakan, pada hari Jumat (27/8/2021) lalu sekitar pukul 20.30 WIB, korban berpamitan kepada istri dan anaknya akan melakukan di dalam kamar bengkel. Keesokan harinya atau pada Sabtu (28/8/2021) sekitar pukul 13.00 WIB, anak korban masih melihat korban di dalam kamar dalam posisi tertidur.

"Selanjutnya pada Senin (30/8/2021) sekitar pukul 06.30 WIB, sewaktu anak korban hendak membuka bengkel mencium bau busuk, dan setelah dicek ternyata korban diketahui sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar Iptu Udiyono.

Mengetahui hal itu, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut kepada Kades Tumpak Oyot dan dilanjutkan ke Polsek Bakung guna penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah

"Hasil pemeriksaan tidak ditemukan luka pada tubuh korban," imbuh Udiyono.

Menurut keterangan istri korban, korban tidak mengidap penyakit ataupun dirawat karena sakit. Namun sehari sebelumnya, korban mengeluh kurang enak badan dan perutnya terasa sakit. Korban juga sempat mengonsumsi obat.

"Sebelumnya, korban memang biasa melakukan atau tirakat selama 1 sampai 2 hari. Atas kejadian ini, dari keluarga korban menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan," pungkasnya. (ina/ian)

Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Digiring Maling, Ratusan Bebek Milik Warga di Blitar Raib':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO