SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Siswa SDN Pangarangan 3 kembali meraih prestasi. Aruna Nathya Anindar, Siswa Kelas 5 SDN Pangarangan 3 meraih juara 1 lomba story telling yang dilaksanakan Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA) Kemenlu RI. Sebelumnya, ia juga meraih juara story telling tingkat nasional yang diselenggarakan Universitas Trunojoyo Madura.
Oleh karenanya, ia pun diundang Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI untuk menceritakan kembali secara virtual atas prestasi yang diraihnya tersebut pada hari ini, Senin (6/9/2021).
Baca Juga: Dispendik Sumenep Komitmen Wujudkan Sekolah Inklusif
Ia didampingi gurunya, Andi Lala, saat berbincang melalui virtual bersama Kemenlu RI. Pada kesempatan itu, ia mengaku sangat bersyukur dan menganggap prestasi juara 1 nasional yang diraihnya merupakan anugerah terindah dari Tuhan Yang Maha Esa. Selain bangga menjadi peserta dan juara, juga bisa tampil dengan membawakan tema tentang Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Tentunya saya juga berharap ada event lain yang bisa menyuarakan kembali tentang Independence for Palestine," tandasnya.
Sementara itu, Andi Lala mengaku bangga dan salut dengan prestasi yang diraih siswanya tersebut. Karena tidak hanya sekadar menjadi juara, tapi tema yang diangkatnya, "Indonesiaku Pahlawan Dunia", sangat menarik. Ini merupakan keinginan dan rasa cinta siswanya terhadap Indonesia serta kepeduliannya kepada Palestina.
Baca Juga: Upaya Ciptakan Generasi Emas Indonesia, BNNK Sumenep Edukasi Anak-Anak dari Bahaya Narkoba
Guru teladan yang juga Fasilitator Daerah (Fasda) Inovasi Kabupaten Sumenep ini juga mengaku bahwa sangat dibutuhkan kreativitas dari para guru pembimbing dalam mengarahkan siswa, utamanya dalam berkreativitas selama masa pandemi, sehingga banyak cara yang dilakukan baik itu secara daring maupun luring.
"Syukurlah, meskipun di masa pandemi, siswa kami tetap bisa mengapresiasi kreativitasnya dan terbukti mampu menghasilkan prestasi hingga nasional," ungkapnya.
Kepala SDN Pangarangan 3 Zainal mengakui jika pihaknya tidak ada alasan untuk tidak mendukung guru dan siswa yang produktif di masa pandemi. Karena, sangat diperlukan kreativitas agar siswa dan orang tua tidak menyalahkan situasi dan kondisi yang sedang terjadi saat ini.
Baca Juga: Tingkatkan Rapor Pendidikan Lewat Advokasi, Dukung Program Merdeka Belajar sebagai Agen Perubahan
"Tentunya dengan potensi yang dimiliki para guru diharapkan tetap kreatif di masa pandemi, sebagai tantangan bukan halangan, sehingga akan timbul kreativitas untuk meningkatkan potensi siswa yang selama ini mungkin terpendam," pungkasnya. (aln/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News