SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Salah satu guru SMA Arjasa 2 Sumenep, Syamsul Arifin, dilaporkan jarang ngantor alias jarang mengajar selama 2 tahun belakangan.
Salah seorang staf pendidikan di SMA Arjasa 2 Sumenep, membenarkan bahwa Syamsul Arifin jarang masuk kantor 2 tahun belakangan. Sehingga, yang bersangkutan jarang mengajar.
Baca Juga: Kabid GTK Disdik Sumenep Apresiasi Pengawas Berprestasi di Jambore GTK Hebat 2024
"Pak Syamsul memang jarang ngantor, sering meninggalkan anak didiknya di SMA Arjasa 2 Sumenep ini," kata staf tersebut kepada BANGSAONLINE.com seraya meminta agar namanya dirahasiakan, Kamis (19/12/2024).
Menurut sumber tersebut, jarang ngantornya Syamsul Arifin sudah menjadi buah bibir di kalangan guru SMA Arjasa 2.
Oleh karenanya, ia berharap Kepala Cabang Dindik Wilayah Sumenep segera memberikan teguran agar proses belajar dan mengajar di SMA Arjasa 2 berlangsung normal dan tidak merugikan anak didik.
Baca Juga: Kemenag Sumenep Gelar AKGTK
Bahkan, lanjut sumber ini, para guru lainnya mencap Syamsul Arifin sebagai anak kesayangan Kepala Cabang Dindik Wilayah Sumenep, karena sejauh ini belum ada tindakan tegas.
"Untuk itu, saya berharap banget kepada Bapak Kepala Cabang Dindik Sumenep segera mengatasinya dengan cara menegur dalam rangka pembinaan sebelum semuanya terlambat. Sebab jika terlambat, banyak masyarakat yaang dirugikan," tandasnya.
Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sumenep, Budi Sulistyo, belum menjawab saat dikonfirmasi terkait jarang ngantornya Syamsul Arifin.
Baca Juga: Pengawas Disdik Sumenep Torehkan Prestasi di Jambore GTK Hebat 2024
Dihubungi melalui pesan WhatsApp Rabu (18/12/2024) kemarin, Budi Sulistyo baru menjawab Kamis (19/12/2024), bahwa pihaknya belum bisa menemui wartawan.
Sementara saat wartawan BANGSAONLINE.com mendatangi kantor Cabang Dindik Wilayah Sumenep, Kamis (19/12/2024), Budi Sulistyo juga sedang tidak ada di tempat.
"Maaf Pak, Bapak sedang dinas luar dan saya tidak tahu kapan datangnya," ujar salah satu staf.
Baca Juga: Dispendik Sumenep Komitmen Wujudkan Sekolah Inklusif
Di sisi lain, Syamsul Arifin membantah dirinya jarang masuk kantor untuk mengajar.
"Oooo itu tidak benar pak, Saya tidak masuk karena saya sedang menegemban tugas sedang menyelesaikan program S3 di Surabaya," kilahnya. (aln/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News